JAKARTA (Pos Sore) — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga suap yang diberikan Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro kepada para penerima suap dengan menggunakan istilah atau kode tertentu untuuk menyembunyikan identitas asli penerima.
Juru Bicara KPK, Febri Diansyah kepada wartawan Febri mengatakan kode-kode yang digunakan untuk pihak-pihak yang memberi dan menerima suap antara lain, ‘melvin’, ‘tina toon’, ‘windu’ dan ‘penyanyi’.
Suap kepada Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin diduga mencapai Rp7 miliar dari total commitment fee Rp13 miliar. Uang suap izin proyek Meikarta tersebut diduga juga mengalir ke sejumlah kepala dinas di Pemkab Bekasi.
Merurut Febri, KPK telah mengantongi rincian uang suap yang mengalir ke sejumlah pihak itu. Namun, dia enggan menjelaskan secara rinci besaran suap yang diterima setiap pihak.
“KPK tentu saja sudah megetahui itu. Sudah mengidentifikasi Kepala Dinas A itu mendapatkan berapa, dan Kepala Bidang mendapatkan berapa, termasuk juga ada anggota yang disebut di sana itu mendapatkan berapa, dan juga Bupati mendapatkan berapa, tentu sudah kami identifikasi,” ujar Febri Diansyah.
Sebelumnya, KPK menetapkan Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait izin proyek pembangunan Meikarta di Kabupaten Bekasi. Selain Bupati Neneng, KPK juga menjerat delapan orang lainnya dalam kasus ini. (sim)