JAKARTA (Pos Sore) — Siloam Cancer Support Community (SCSC) bersama Panitia dan Alumni SMP Pangudi Luhur (PL) menggelar aksi sosial bagi penderita kanker bertajuk ‘hair to share’. Sebagaimana namanya, aksi ini berupa berbagi rambut bagi pasien paska menjalani kemoterapi.
Lebih dari 300 peserta ikut andil dalam aksi yang disupport Siloam TB Simatupang ini. Mereka dengan rela hati memberikan sebagian panjang rambutnya guna dijadikan wig.
“Wig ini nantinya akan dikenakan bagi beberapa pasien yang mengalami kebotakan rambut paska mengikuti kemoterapi kanker,” ujar Wakil Ketua Panitia Wisuda SMP PL, Fransiska Kuntodarsono, di Jakarta, Minggu (18/3).
Fransiska menyebutkan, dari aksi ini, berhasil terkumpulkan 15 ikat rambut yang ditelah memenuhi syarat untuk dapat dijadikan wig. “Yaitu rambut harus sehat dan tidak kusam, tidak diberi zat warna dan panjang minimal 25 cm,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Ketua Siloam Cancer Support Community (SCSC), Chitra Dewi Arumi sebagai perwakilan cancer survivor, menerima potongan rambut siswi SMP Pangudi Luhur Jakarta dan turut disaksikan Prof Dr. dr. Aru W. Sudoyo, SPPD, KHOM selalu Ketua Yayasan kanker Indonesia (YKI).
“Ini sangat membahagiakan kami. Adanya dukungan aksi ‘hair to share’ tentu akan meningkatkan semangat bagi para pasien. Dan kami ikut menghimbau agar para wanita melakukan deteksi dini kanker payudara, dengan program SADARI dan USG payudara agar jika terdiagnosa lebih dini, lebih bisa disembuhkan,” kata Citra.
Menariknya, ahli penyakit dalam Siloam TB Simatupang, Dr. Eva Carolina Sitompul, SpPD ikut memberikan sumbangsih rambutnya. “Ini salah satu bentuk dukungan saya bagi para pasien kanker kanker paska kemoterapi yang mengalami kebotakan. Semoga aksi ini tetap membuat mereka semangat dan mencapai proses penyembuhan,” kata Eva.
Dokter Eva pun berkisah jika ayah dan mertua saat ini sedang menjalani kemoterapi karena keduanya didiagnosa mengidap kanker paru. Itu sebabnya, ia ikut ambil bagian dari aksi peduli tersebut. (tety)