17.8 C
New York
27/10/2024
Aktual Nasional

Aksi Pawang Hujan di Arena Balap MotoGP Mandalika, BMKG Bilang Begini

JAKARTA (Pos Sore) — Aksi Rara Istiani Wulandari, pawang hujan MotoGP Mandalika 2022, saat hujan lebat mengguyur lintasan balap menarik perhatian publik. Tidak saja masyarakat Indonesia, tetapi juga masyarakat dunia.

Aksinya pun menuai pro dan kontra. Ada yang mendukung, ada yang menghujat. Meski akhirnya, terlihat hujan berhenti, apakah benar karena intervensi Rara?

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan hujan lebat disertai petir di Sirkuit Mandalika sudah diprediksi BMKG. Termasuk, ketika hujan itu berhenti.

Deputi Bidang Meterologi, BMKG, Guswanto mengatakan, pada saat event utama MotoGP berlangsung pada 20 Maret 2022, kondisi cuaca hujan terjadi cukup signifikan mengguyur area Sirkuit Mandalika. Kondisi hujan ini berdampak pada penundaan sementara kegiatan pada pembalap di sirkuit.

Berdasarkan data observasi dari citra satelit, radar cuaca, dan data AWS (Automatic Weather Station) di sekitar lokasi Sirkuit Mandalika, dapat dianalisis bahwa pada 20 Maret 2022 saat event internasional MotoGP Mandalika berlangsung, telah terjadi hujan.

“Intensitas hujannya bervariasi. Dari ringan hingga lebat dalam durasi singkat di sekitar area sirkuit Mandalika,” terangnya, Selasa, 22 Maret 2022, sebagaimana dikutip di sini.

Berdasarkan hasil analisis spasial distribusi hujan dari data citra radar cuaca, juga dapat diidentifikasi bahwa kejadian hujan pada saat event tersebut berlangsung tidak hanya terjadi di sekitar area Sirkuit Mandalika. Tetapi juga terjadi cukup meluas di wilayah sekitarnya.

Sementara itu, hasil analisis temporal dari citra radar cuaca dan data AWS di sekitar sirkuit menunjukkan bahwa hujan intensitas sangat ringan secara lokal terjadi di sebagian Sirkuit Mandalika. Itu dimulai sekitar pukul 10.00 WITA hingga siang hari.

Nah, pada siang menjelang sore hari kondisi hujan semakin meluas dan signifikan. Intensitas hujannya mulai dari sedang hingga lebat. Terutama pada periode jam 14.12 -15.10 WITA. Lalu kecenderungan intensitas menurun hingga pukul 17.00 WITA.

Berdasarkan citra radar cuaca dan satelit cuaca, dapat diidentifikasi bahwa pada saat kejadian hujan di Mandalika termonitor pertumbuhan awan tipe Cumulonimbus di sekitar wilayah Lombok bagian selatan.

“Kondisi ini menjadi indikasi kuat pemicu terjadinya hujan di sekitar Mandalika pada saat event MotoGP berlangsung, kondisi ini juga menurun sampai pukul 17.00 WITA,” urainya.

BMKG, katanya, sebenarnya sudah memberikan informasi mengenai prakiraan cuaca di Mandalika untuk tiga hari ke depan. Dan, berdasarkan prakiraan cuaca, di Mandalika memang akan terjadi hujan dalam intesitas lebat hingga ringan.

Jadi, ketika aksi Mbak Rara menghentikan atau menghalau atau memindahkan hujan, yang terlihat berhenti, sejatinya memang sudah waktunya hujan berhenti. Bukan karena “intervensi” pawang hujan.

“Tinggal rintik-rintiknya saja. Kalau dilihat dari prakiraan nasional analisis dampak yang kita miliki di BMKG, dalam kondisi cuaca rintik-rintik sudah bisa dilakukan balapan,” ujarnya.

Buktinya, dari awal pawang itu “bekerja”, hujan kan tidak berhenti juga. Ketika hujan berhenti, itu bukan karena pawang hujan. Karena durasi waktu hujannya saja yang sudah selesai.

Karena itu, meredanya hujan, lanjutnya, tidak bisa dikaitkan dengan “keberhasilan” pawang hujan. Karena secara saintis itu sulit untuk dijelaskan.

Menurutnya, pawang hujan itu merupakan sebuah kearifan lokal yang sulit dijelaskan secara ilmiah. Sedangkan Prakiraan Cuaca BMKG disusun berdasarkan sains teknologi dan dapat dijelaskan secara ilmiah berdasarkan data-data observasi parameter meteorologi.

“Sehingga tidak dapat dicampuradukan dalam penjelasanya, namun keduanya bertujuan untuk mensukseskan perhelatan MotoGP Mandalika,” katanya.

Sebagaimana kita ketahui melalui tayangan video aksi Mbak Rara beredar luas di media sosial. Memakai helm berwarna putih, Mbak Rara melakukan ritual dengan memukul-mukul baskom berwarna keemasan di Sirkuit Mandalika.

Ia memang tengah menjalankan “tugas negara” untuk menghentikan hujan agar perhelatan internasional bisa berlanjut.

Balapan MotoGP memang sempat tertunda beberapa saat karena hujan lebat yang melanda Sirkuit Mandalika. Balapan akhirnya bisa juga berjalan setelah hujan mulai mereda satu jam dari jadwal semula yang seharusnya pada pukul 14.00 WIB.

Sejak pengaspalan sirkuit Mandalika, Mbak Rara ini sudah dipercaya untuk memodifikasi cuaca.

Rara sendiri mengaku secara resmi dipekerjakan oleh Indonesia Tourism Development Corporation. Perusahaan BUMN pemilik Sirkuit Mandalika yang juga membawahi MGPA selaku panitia penyelenggara.

Leave a Comment