JAKARTA (Pos Sore) — Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram meminta PLUT-KUMKM (Pusat Layanan Usaha Terpadu) yang telah dibangun di berbagai daerah harus menyiapkan diri seiring dengan perubahan jaman yang terjadi.
“Caranya dengan memanfaatkan sarana teknologi informasi sebagai bagian dari upaya menuju ‘Go to Global’,” kata Agus Muharram saat membuka kegiatan penguatan kapasitas konsultan pendamping temu solusi pengelolaan PLUT-KUMKM Tahun 2018 yang diadakan oleh Deputi Restrukturisasi Usaha, Kemenkop UKM, di Jakarta, Senin (19/3).
Sebanyak 415 peserta hadir dalam kegiatan ini. Terdiri dari konsultan pendamping PLUT-KUKM, pimpinan PLUT-KUKM, serta para kepala dinas yang membidangi Koperasi dan UKM tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota.
PLUT-KUMKM sendiri adalah lembaga yang menyediakan jasa non-finansial yang menyeluruh dan terintegrasi bagi KUMKM dalam meningkatkan kinerja produksi, kinerja pemasaran, akses ke pembiayaan, pengembangan SDM melalui peningkatan kapasitas kewirausahaan, teknis dan manajerial, serta kinerja kelembagaan dalam rangka meningkatkan dayasaing KUMKM.
“Kerjasama PLUT-KUMKM dengan PT Telkom sudah menjawab tangangan era informasi tadi. Begitu juga dengan kerjasama dengan LPDB yang sudah mulai menafaatkan fintech,” lanjutnya.
Karena itu, Agus menyampaikan beberapa poin penting bagi pendamping PLUT-KUMKM.
Pertama, pendamping diminta harus memberikan advokasi, konsultasi dan sosialisasi kepada pelaku KUMKM akan perubahan jaman yang terjadi. Kedua, pendamping PLUT-KUMKM harus memiliki pengetahuan dan pendidikan, serta keahlian yang memadai.
Ketiga, Pendamping PLUT-KUMKM harus pula memiliki network yang baik dengan pihak perbankan dan asosiasi KUMKM. Keempat, Harus ada rasa memiliki (sense of belonging) dari pendamping PLUT-KUMKM. Kelima, Pendamping juga harus memiliki sikap dan perilaku yang baik dan berintegritas.
Terakhir, Ke depan para pendamping PLUT harus bersertifakat dengan standar mininal. “Untuk itu, saya minta kepada Deputi Rsetrukturisasi segera mengembangkan sertifikasi bagi para pendamping melalui kerjasama dengan para pihak, khususnya yang menangani standarisasi prosfesi,” pintanya.
Turut juga dihadiri oleh Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Abdul Kadir Damanik, Deputi Pengawasan Kemenkop dan UKM Suparno. Maupun stakeholders dari Badan Standarisasi Nasional, Badan Sertifikasi Profesi, PT Telkom Tbk, P-KKMB, Bappenas, Perum Bulog, Lembaga Layanan Pemasaran KUKM, Dan Lembaga Pengelola Dana Bergulir KUMKM.
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kondisi pengelolaan PLUT-KUKM pada 51 lokasi belum seluruhnya berfungsi sebagaimana yang diharapkan. Tujuannya yakni mengevaluasi kinerja kelembagaan dan kinerja konsultan pendamping dalam rangka optimalisasi peran dan fungsi PLUT-KUMKM, menyepakati program kerja tahun 2018 dan menperluas sinergi jaringan kerjasama dengan PLUT-KUMKM dengan berbagai pemangku kepentingan.
Dalam kesempatan itu dilakukan penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara Perun Bulog, PT Telkom dan P-KKMB tentang sinergi program rumah pangan kita dan wifi corner (WiCo2.0) serta dilakukan peluncuran perluadan layanan prmbiayaan LPDB-KUMKM dengan PLUT-KUMKM, dan peluncuran sistem MyKUMKM. (tety)