JAKARTA (Possore.id) — Hari kedua ACWO Forum & Expo 2023, Rabu 25 Oktober 2023, para delegasi berkumpul di gedung Kowani, Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat.
Mereka berhimpun dalam kegiatan ACWO Board of Directors Meeting bertempat di ruang Malahayati, nama sosok pahlawan perempuan asal dari Kesultanan Aceh.
Tantri Dyah Kirana Dewi, Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Kowani menjelaskan, ACWO BOD Meeting yang dipimpin oleh Ketua Umum Kowani, Giwo Rubianto Wiyogo, ini adalah pertemuan para delegasi yang saling menceritakan bagaimana negara-negara ASEAN meningkatkan peran dan pemberdayaan perempuan.
“Masing-masing negera bercerita mengenai pencapaian dalam hal pemberdayaan perempuan, apa juga kendalanya. Ini bukan saling melaporkan melainkan lebih ke sharing, diskusi. Pencapaian yang positif bisa kita adopsi, yang masih mengalami kendala dicarikan solusi yang tepat,” terangnya saat ditemui di sela ACWO BOD Meeting.
Wakil Ketua ACWO Forum & Expo 2023 ini menambahkan, selain para delegasi Asean, delegasi W20 juga hadir, yaitu Italia, Rusia, dan India. Termasuk juga delegasi negara observer atau peninjau Timor Leste.
Dalam pertemuan itu, delegasi W20 menyampaian kekagumannya atas peningkatan pemberdayaan perempuan di kawasan Asean. Kemajuan ini bisa menjadi pintu jalan menuju perkembangan yang lebih maju.
Tidak saja di tingkat Asean, tetapi juga secara global. Perkembangan ini sesuatu yang membanggakan. Itu sebabnya, delegasi W20 mengajak ACWO dalam waktu dekat ini ke Roma untuk melihat lebih dekat bagaimana kemajuan perempuan di sana. Bagaimana juga program-program pemberdayaan perempuan di negara-negara W20.
Tantri menambahkan, dalam pertemuan itu juga dibahas mengenai keinginan Timor Leste untuk bergabung di ACWO. Hanya, keinginan tersebut masih dalam kajian dan pertimbangan.
“Pertimbangannya lebih karena Timor Leste belum bisa dipastikan apakah masuk dalam kawasan Asean atau bukan setelah lepas dari Indonesia. Ini masih menunggu keputusan dari PBB dan President ACWO. Timor Leste ini sangat berkeinginan untuk join,” terangnya.
Ia menjelaskan, untuk masuk menjadi anggota ACWO harus sesuai dengan persyaratan yang sudah ditentukan oleh Pimpinan Asean. Suatu negara harus mengikuti aturan-aturan di Asean. Jadi, pada saat masuk ACWO juga harus mengikuti peraturan tersebut. Saat ini masih menunggu kabar kepastian dari Asean.
ACWO BoD Meeting juga membahas mengenai laporan keuangan ACWO. Penggunaan keuangan ini dilaporkan oleh bendahara ACWO di antaranya untuk membiayai operasional kesekretariat ACWO. Jika pada pertemuan sebelumnya bendaraha diemban oleh Indonesia, kali ini oleh Malaysia.
Event ASEAN Confederation of Women’s Organizations (ACWO) Forum & Expo 2023 sendiri berlangsung pada 24 – 26 Oktober 2023 di Smesco Indonesia, Jakarta. Event yang diselenggarakan oleh Kongres Wanita Indonesia (Kowani) ini mengangkat tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”.
Ketua Umum Kowani Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, MPd, menyampaikan, kegiatan dua tahunan itu bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan perempuan dan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) perempuan di lingkungan ASEAN.
Selain itu, memperat persahabatan antarnegara anggota ACWO dan negara lainnya, menyatukan program-program demi kemajuan perempuan dan menjalin jejaring kemitraan perempuan antar negara anggota Asean.
“Pada akhirnya diharapkan tujuan menyejahterakan perempuan di masing-masing negara dapat twrwujud, yang pada akhirnya akan meningkatkan ekonomi Asean,” terang Giwo.
Sebanyak delegasi 7 negara anggota ACWO adalah perempuan-perempuan hebat yang berhimpun dalam organisasi perempuan di negara masing-masing.
Adapun para delegasi berasal dari Indonesia, Laos (3 orang), Malaysia (11 orang) , Myanmar (4 orang), Filipina (30 orang), Singapura (4 orang), dan Vietnam (2 orang).
Ditambah perwakilan dari negara anggota Women20 atau W20 yaitu India (1 orang), Italy (2 orang), dan Rusia (2 orang), serta Timor Leste sebagai negara peninjau. Total berarti ada 11 negera yang saat ini berada di Jakarta, Indonesia.