SOLO (Pos Sore) — Dampak abu vulkanik Gunung Kelud, Kediri, Jatim yang sempat menghujani Kota Solo dan sekitarnya hingga Jumat (20/2) dampaknya masih dirasakan masyarakat. Debu-debu halus yang berterbangan di jalan mengancam kesehatan, khususnya mata dan pernapasan.
Namun, oleh Aries Budi Marwanto, dosen Kriya Seni Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Intitut Seni Indonesia (ISI) Solo, abu vulkanik Gunung Kelud tersebut justru dikumpulkan, dan dibuat menjadi karya seni patung.
“Abu kami kumpulkan bersama-sama dengan mahasiswa. Sekitar 75 persen materi abu vulkanik itu mengandung silica yang baik sebagai bahan baku keramik,” jelas Aries di Kampus ISI Solo, Mojosongo, Jebres, Solo.
Menurutnya, abu vulkanik Gunung Kelud adalah pemberian Tuhan yang musti dimanfaatkan menjadi hasil karya. “Target kami, baik kami dan setiap mahasiswa yang ikut bisa membuat hasil karya seni seperti patung minimal satu hasil karya seni,” ujarnya.
Dijelaskan, pembuatan hasil karya seni ini, mulai dikerjakan pada Kamis (20/2) hingga tanggal 27 Februari 2014 mendatang. Rencananya hasil karya dari bahan baku abu vulkanik erupsi Gunung Kelud ini akan dipamerkan pada acara Kepatihan Art Space, mulai tanggal 28 Februari -1 Maret 2014.
“Seluruh hasil karya patung akan dilelang dan hasilnya disumbangkan kepada korban bencana Gunung Kelud,” jelasnya.(dra)