JAKARTA — Bandara Internasional Kualanamu Sumatera Utara dipersiapkan khusus untuk melayani penerbangan rute jaringan internasional untuk bandara pengumpul (hub) di negara-negara yang terdapat di kawasan benua Asia.
“Bandara Internasional Kualanamu dipersiapkan bagi hub untuk maskapai yang melayani penerbangan internasional terutama ke kota-kota di Asia dan Timur Tengah,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri Sunoko dalam keterangan tertulisnya, kemarin.
Tercatat beberapa maskapai asing sudah membuka penerbangan internasional dari Bandara Internasional Kualanamu.
Ia mengemukakan bahwa sejumlah maskapai yang telah membuka rute penerbangan tersebut antara lain Mihin Lanka yang berbasis di Sri Lanka.
“Beberapa maskapai asing lainnya juga akan membuka penerbangan dari dan ke bandara ini,”
Sebagaimana diketahui, Bandara Internasional Kualanamu dibangun dengan terminal penumpang yang dapat menampung 8 juta penumpang per tahun atau hampir 10 kali lipat dibandingkan dengan Bandara Polonia.
Ia memaparkan, bandara berkode KNO ini memiliki ukuran runway 3.750 meter x 60 meter sehingga dapat melayani penerbangan dengan pesawat berbadan lebar atau “wide body”.
PT Angkasa Pura II juga memiliki rencana untuk menambah satu lagi “runway” (lintasan terbang) di bandara ini dengan ukuran yang sama yaitu 3.750 x 60 m.
Selain itu, perusahaan pengelola sejumlah bandara tersebut juga berencana melakukan pengembangan tahap II yakni meningkatkan kapasitas terminal sehingga dapat menampung 10 juta penumpang per tahun.
Bandara Internasional Kualanamu saat ini melayani mencapai 205 penerbangan per hari dengan jumlah maskapai yang beroperasi sebanyak 14 operator.
Adapun jumlah penumpang dari awal beroperasi pada Juli 2013 hingga Desember 2013 telah mencapai 8,05 juta penumpang.
Sebagaimana diketahui, Bandara Internasional Kualanamu dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern seperti “integrated baggage handling screening system” (IBHSS) yang merupakan teknologi penanganan bagasi otomatis untuk mempermudah penumpang maupun maskapai.
Penerapan IBHSS juga membuat Bandara Internasional Kualanamu bisa mengimplementasikan sistem terbuka untuk pendaftaran penumpang atau “check-in” seperti halnya Bandara Internasional Changi di Singapura dan Bandara Internasional Kuala Lumpur di Malaysia. “Bandara Internasional Kualanamu adalah bandara pertama di Indonesia yang memiliki fasilitas IBHSS,” katanya.(fent)