6.3 C
New York
27/10/2024
Aktual

‘3 (Alif Lam Mim)’, Bukan Film Laga Biasa

JAKARTA (Pos Sore) — Multivision Plus (MVP) dan FAM Productions menggarap satu film besar berjudul ‘3 (Alif Lam Mim), film yang bakal syuting pada 1 Februari 2015. Film yang dibintangi Cornelio Sunny yang berperan sebagai Alif, Abimana Aryasatya sebagai Lam, dan Agus Kuncoro sebagai Mim, ini bakal rilis pada 13 Agustus 2015.

“Diharapkan film ini bisa menjadikan film yang ditunggu dan diminati masyarakat pencinta film di tanah air,” kata Anggy Umbara yang menyutradrai film itu, di Jakarta, Senin (19/1).

Latar belakang pembuatan film ini berawal dari niatan untuk mengangkat seni budaya bela diri silat Indonesia yang ternyata memiliki ribuan sisi yang tak terbatas untuk dapat dilestarikan di Indonesia, atau bahkan diperkenalkan kepada dunia. Selain itu, dalam rangka ingin memberikan karya terbaik yang ‘tak biasa’ untuk penonton Indonesia.

Ini film perdana yang digarap FAM, rumah produksi yang baru berumur 3 tahun, yang digawangi orang-orang yang sudah cukup lama berada di panggung hiburan Indonesia. Didirikan Arie Untung dan Fenita Arie, bersama Anggy Umbara, seorang sutradara yang karyanya telah banyak menjadi box office Indonesia seperti Mama Cake, Coboy JR, Comic 8, dan Dicky Maland, seorang Direcotr of Photography yang sudah cukup lama menggawari produksi film berkualitas Indonesia.

Anggy Umbara menilai, film laga terbaru Indonesia ini ‘beda’ dengan film-film sejenisnya. Menampilkan setting ‘future’ dengan isu politik-sosial-agama yang cukup kental. Konflik terjadi pada saat kebebasan yang diselewengkan di Indonesia sudah lewat dari batasnya. Tiga karakter utama yang dulunya sangat erat bersahabat, namun kini sudah jauh berbeda dalam visi dan jalan hidup, yang akhirnya dipertemukan dalam satu konflik yang pelik.

Bercerita tentang tiga orang sahabat dengan latar belakang berbeda dipertemukan pada satu permasalahan yang sama. Lewat konsep laga yang menjanjikan, dan juga dengan line up pemain yang tidak diragukan lagi, film ini diharapkan bisa membuat masyarakat perfilman Indonesia menjadi lebih ‘dewasa’.

Film original ini ditulis oleh Umbara bersauara — Anggy Umbara, Bounty Umbara, dan Fajar Umbara, tentang Alif, Herlam, dan Mimbo. Konsep jalan cerita yang tidak linear dengan pattern yang berbeda dengan film Indonesia kebanyakan, ditambah dengan latar belakang masa depan.. (tety)

Leave a Comment