-0.1 C
New York
02/12/2024
Ekonomi

Industri Lampu Dan Kabel Listrik Hadapi Kondisi Sulit

JAKARTA (Pos Sore) –Direktur Fokus Elektrik, Soenarto Hadiprajitno mengungkapkan, keberhasilan memenangkan persaingan usaha di tingkat Asean khususnya di industri lampu dan kabel listrik sangat ditentukan kondisi usaha 2014 yang sangat berat.

“Keberhasilan kita merebut pasar menghadapi asean Ecomomy Communty, tergantung kondisi saat ini.”

Kenyataannya,kata Soenarto, usaha di bidang ini saat ini menghadapi kondisi yang sangat berat. Dimana, nilai tukar rupiah terhadap dolar terus melemah di posisi Rp11.900, pembangunan infrastruktur yang stagnan,tidak merata termasuk membanjirnya produk impor dari China dengan harga miring sangat merusak pasar. “Keberhasilan kita merebut pasar menghadapi asean Ecomomy Communty, tergantung kondisi saat ini,” ungkapnya di Arena Pekan Raya Jakarta,Kamis (9/10).

Namun, ia optimis bisa tetap eksis dengan kemampuan mengambangkan kapasitas produksi mencapai 20 persen dalam,menciptakan lampu penerangan sebagai perusahan global suplaier lighting kompnen lampu terbesar dunia.Perdagangan bebas 2015 bisa dilalui. Kunci utamanya inovasi. Apalgi kompetitor dari China, mereka bukan sebagai main bisnisi dan mencoba masuk sesaat dan ini mengacaukan pasar.

Kendati pengaruh produk China tidak semua jelek, akan tetapi yang menjadi patokan justru harga tidak akan bisa menipu, barang bagus pasti harganya mahal. “Tetapi kalau pokoknya murah ini yang merusak.”

Yang membanggakan juutru katanya, masyarakat Indonesia mulai cerdas dalam membeli barang. Pada 2014 kondisi sulit, katanya,karena proyek pemerintah banyak tidak jalan.
Harapan pada pemerintah baru, pembangunan dan inftrasutkur bisa merata. Pemerintah harus mengeksplor pembangunan ke barat dan timur yang masih kurang.

Manager Marketing Focus Electric Djunaedi menambahkan, dengan partisipasinya pada pameran produk industri di Pekan Raya Jakarta kali ini bisa membuka mata dan mengembangkan sayap secara global baik di industri kabel listrik dan printing maupun lighting.

“Target kita  di pameran untuk mencari lahan baru di dunia Internasional. Hari pertama saja sudah mendapatkan buyer.Produk kita 80 persen sudah di ekspor ke negara lain seperti Eropa,Afrika, untuk kabel, Lampu LED terbaru.

Bahkan,kata Soenarto,transaksi hari pertama saja sudah ada deal 3 kontainer untuk lampu LED. Dengan tingkat kandungan lokal produk mencapai 80 persen, peluang ekspor ke  Asia,Amerika Selatan,Polandia,Prancis, juga akan terus dikembangkan.

Alasan lain mengikuti pameran, katanya, karena selama ini ekspor dilakukan melalui agen tanpa buyer langsung. “Dengan adanya pameran ini kami ingin menjaring hubungan langsung dengan buyer.
Banyak buyer dari luar negeri yang datang. Paradigma yang berubah diutamakan membangun kepercayaan vertikal dan horizontal. Bukan hanya suara costumer tetapi voice enggginering juga harus dibangun.”

Sejauh ini,kata Soenarto, nilai ekspor lkabel listrik sekitar  20 persen dengan rincian,produkksi lampu sekitar 6 juta per bulan.kabel tembaga 400 ton per bulan aluminium 200 ton per bulan. Ada juga penambahan permintaan  untuk alumium dari PLN untuk distribusi di Indonesia yang belum banyak mendapatkan suplai listrik terutama Indonesia Timur, NTT,NTB.

Pihaknya juga menerima order kabel distribusi dengan PLN sepanjang 2 juta meter pada bulan ini.

Ke depan, pihaknya juga ingin mentingkatkan SDM (software) sebagai investasi.”Kita yakin akan terus berkembang, banyak peluang bisa berkembang.Pada 2015 bisa berkembang 30-40 persen.” (fitri)

Leave a Comment