14 C
New York
27/10/2024
Aktual

Bona Paputungan Kritik Koruptor Lewat Lagu

JAKARTA (Pos Sore) — Sukses merilis lagu lagu Gayus Tambunan, Bona Paputungan, kembali melontarkan kritis social lewat album barunya yang diberi judul Koruptor Koruptor Kakap.

Menurut penyanyi yang sempat mendekam dipenjara Gorontalo itu, lagu-lagu yang ada di album terbarunya sekadar untuk mengingatkan bahwa korupsi masih merajalela di negeri ini.

“Isinya sebelas lagu bertema kritik politik. Yang menarik di sini ada lagu ‘Terjerat Utang Abadi’. Ini pekerjaan rumah untuk pemerintah yang baru soal kasus BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia) yang dua tahun lebih tidak tuntas-tuntas,” kata Bona, di Prestige, Kemang, Jakarta Selatan.

“Isinya sebelas lagu bertema kritik politik. Yang menarik di sini ada lagu ‘Terjerat Utang Abadi’.”

Lebih lanjut Bona mengatakan, meski menyuarakan kritik keras lewat lagunya, ia sama sekali tidak takut dengan ancaman-ancaman yang berpotensi muncul dari pihak yang merasa tersinggung.

“Enggak takut. Kita takut itu sama Allah, bukan sama koruptor. Lebih baik saya mati dalam perjuangan,” kata Bona.

“Ada kasus besar yang belum dituntaskan. Kami percaya para penegak hukum bisa menyelesaikan itu semua. “

Sementara itu Sekjen Gerakan Hidupkan Masyarakat Sejahtera (HMI) Hardjuno Wiwoho, yang turut andil dalam album ini, berharap lagu-lagu Bona dapat mengingatkan pemerintah yang baru untuk penegakan hukum.

“Ada kasus besar yang belum dituntaskan. Kami percaya para penegak hukum bisa menyelesaikan itu semua. Jangan tajam ke bawah, tapi tumpul ke atas. Mengawal pemerintah itu tidak selalu dengan cara anarkis,” jelas Hardjuno.

Album Koruptor Koruptor Kakap berisi lagu-lagu seperti Terjerat Utang Abadi, Masih Korupsi, Markus, Cahaya Laskar Sondang, Tuan-Tuan, Moshi Bokuga Ima Gayusuu, Trio Big Fish, Tangisan Rakyat, Kartini Menangis, dan Kicauan Si Udin. (kandar)

Leave a Comment