-2.6 C
New York
05/02/2025
Aktual

Ideologi Pancasila Antisipasi Pengaruh ISIS

JAKARTA (Pos Sore) — Mahasiswa dari BEM Fakultas Hukum Universitas Al Azhar, menggelar seminar dan deklarasi menolak ISIS bertema ‘Memperkuat Ideologi Pancasila dalam Mengantisipasi Pengaruh Islamic State in Iraq dan Syria di Indonesia’, Selasa (23/9).

Ustadz Syarif Matnadjih, pengasuh Istana Al Quran Sirrul Asror, menyebutkan, Pancasila yang dimiliki bangsa Indonesia lebih Qurani dari orang-orang ISIS atau Islamic State in Iraq dan Syria, yang mengaku Islam. “Saya meyakini tidak ada pahala jihad bagi pengikut ISIS,” kata ustadz yang menjadi pembicara dalam seminar yang dibuka Dekan Fakultas Hukum Dr. Agus Surono, itu.

Muhamad Taufik, LC, tokoh NU Jakarta, menjelaskan, ada kebengisan yang dicontohkan dalam sejarah Arab yang semestinya tidak diulang. Contohnya ibu Amr bin Yasir yang disiksa dengan sangat kejam karena mengikuti agama Islam. Abu Bakar juga pernah marah ketika ada yang membawa mayat dengan kepala terpenggal.

“Saya meyakini watak dasar orang Indonesia tidak menerima ISIS. ISIS juga tidak ada hubungannya dengan Islam. Inti ajaran Islam adalah kemanusiaan, dan Islam Sunni Indonesia adalah yang terbaik,” tandasnya.

Ia mencontohkan pergantian kepemimpinan Gus Dur cermin dari Islam sunni. Saat itu, Gus Dur mengatakan “Tidak ada kekuasaan yang patut dipertahankan dengan mengorbankan rakyat”.

Sementara itu, Latifa Anshori yang pernah menjadi wartawan perang di sejumlah negara di Timur Tengah, mengatakan, ketika dirinya menjadi mahasiswa di Timur Tengah, banyak dosennya yang menanyakan tentang Pancasila.

“Pancasila itu penuh kedamaian, dan Indonesia lebih berharga dari pada sekedar membela ISIS yang mungkin akan bisa menghancurkan toleransi kita,” ungkapnya menjawab pertanyaan itu.

Setelah seminar dilanjutkan Deklarasi penolakan terhadap keberadaan ISIS yang dihadiri Pembantu Rektor, Ir Ahmad Lubis, MSc, sebagai perwakilan kampus. (tety)

Leave a Comment