27/11/2025
AktualPendidikan

Mawar-Mawar Kecil di Gang Sejahtera: Peringatan Hari Guru Nasional di SMP AIS

POSSORE.ID, Bekasi — Pagi itu, udara di Gang Sejahtera 6B masih basah oleh embun ketika langkah-langkah kecil para siswa SMP AIS memenuhi halaman sekolah. Di tengah perkampungan warga di Kelurahan Bahagia, Babelan, Bekasi, kesederhanaan pagi itu justru memancarkan kehangatan—kehangatan yang tumbuh dari rasa terima kasih anak-anak yang sedang belajar memahami arti seorang guru.

Para guru foto bersama dengan Ketua Dewan Pembina SMP AIS (Al-Ukhuah Islamic School) usai mengikuti upacara peringatan Hari Guru Nasional di halaman sekolah

Tak ada panggung megah seperti di sekolah-sekolah besar, tak ada dekorasi semarak. Namun, justru kesederhanaan itulah yang membuat Peringatan Hari Guru Nasional 25 November 2025 terasa begitu dekat, jujur, dan manusiawi.

Berdasarkan Keputusan Presiden No. 78 Tahun 1994, hampir semua sekolah di Indonesia menggelar upacara bendera pada Hari Guru. Tradisi ini ternyata bukan hanya milik Indonesia. Malaysia merayakannya tiap 16 Mei, Singapura pada Jumat pertama September, Amerika Serikat di Minggu pertama Mei, Korea Selatan setiap 15 Mei, Tiongkok pada 10 September, dan India pada 5 September.

Di berbagai belahan dunia, Hari Guru hadir dengan makna yang sama: rasa syukur yang sederhana untuk mereka yang mengajar tanpa pamrih. Dan pagi itu, di halaman kecil SMP AIS, tradisi global tersebut menyatu dalam senyum anak-anak yang menggenggam mawar merah untuk para pendidik mereka.

SMP AIS (Al-Ukhuah Islamic School) sendiri berada di bawah Yayasan Al Ukhuah Indonesia Semesta yang sejak 2013 mengelola TK, TPA, dan MDA, hingga akhirnya membuka SMP pada 2025. Sekolah ini, terletak di tengah-tengah pemukiman padat, tetapi menyimpan mimpi yang tidak pernah merasa kecil.

Meski berada di perkampungan, SMP AIS menerapkan kurikulum Semi Pesantren: kurikulum nasional berjalan berdampingan dengan kurikulum pesantren. Anak-anak dibiasakan sholat dhuha, tadarus sebelum belajar, sholat dzuhur berjamaah, hingga kultum bergilir yang menanamkan akhlak dan adab sejak dini.

Leave a Comment