- Kd
POSSORE.ID, Bogor– Sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama khususnya kepada para pengungsi pencari suaka yang berada di wilayah Bogor dan sekitarnya, PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) menyalurkan bantuannya senilai Rp500 Juta.
Bantuan ini diberikan melalui Jesuit Refugee Service (JRS) Indonesia, organisasi kemanusiaan yang selama ini aktif mendampingi para pengungsi luar negeri dari berbagai negara.
Penyerahan bantuan diserahkan secara simbolis oleh Marco Jonathan Hidayat, International Development Manager Sido Muncul, kepada Romo Martinus Dam Febrianto SJ, Direktur Nasional JRS Indonesia, pada Rabu, 19 November 2025 di Bogor, Jawa Barat.
Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian Sido Muncul terhadap sesama, khususnya kepada para pencari suaka yang membutuhkan bantuan.
“Kami percaya bahwa kemanusiaan adalah tanggung jawab bersama. Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban bagi para pencari suaka yang menghadapi situasi sulit yang jauh dari kampung halaman,” ujar Marco Jonathan.
“Kami juga sangat mengapresiasi JRS Indonesia yang selama ini berperan aktif memberikan pendampingan secara langsung,” tambah Marco Jonathan.
Mekanisme bantuan diberikan secara langsung sebesar Rp50 Juta kepada 50 orang pencari suaka yang hadir saat seremoni, sementara Rp450 Juta sisa bantuan lainnya akan di distribusikan oleh JRS Indonesia kepada parah pencari suaka lainnya.
Romo Martinus mengapresiasi bantuan dari Sido Muncul. Bantuan ini akan disalurkan secara bertahap sambil menyelesaikan pendataan pengungsi hingga April 2026. “Kita terus data para pengungsi dan diharapkan paling akhir bulan April kita sudah distribusikan semuanya,” ucapnya.
Ia menuturkan JRS sudah berdiri di Indonesia sejak tahun 2010. Saat ini JSR telah mendistribusikan bantuan sosial kepada pengungsi luar negeri di berbagai titik baik di Jakarta, Bogor maupun kota lainnya.
Jumlah pengungsi luar negeri di Indonesia saat diperkirakan mencapai 12 ribu orang. Mereka terpaksa mengungsi dari negaranya dengan berbagai seperti konflik antar suku, konflik agama, peperangan, dan lainnya.
Di tempat terpisah Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan menjadi pengungsi luar negeri bukan kondisi yang menyenangkan. Mereka juga sebenarnya tidak ingin menjadi pengungsi. Tidak boleh bekerja membuat para pengungsi tidak memiliki penghasilan tetap.
“Mereka kalau kerja langsung dikembalikan ke negaranya. Padahal sudah nggak ada paspor, nggak punya apa-apa. Dari belasan ribu pengungsi luar negeri yang saat ini berada di Indonesia, banyak di antaranya yang sudah mengungsi selama belasan tahun,” ucap Irwan Hidayat.
“Hidup dalam kondisi serba pas-pasan, gerak dibatasi sambil menunggu negara ketiga yang bersedia menampung dan memberikan identitas kewarganegaraan. Pasti stress berat, keluarganya pasti stress,” lanjutnya.
Sido Muncul sendiri bukan pertama kali menyumbang untuk pengungsi luar negeri. Sebelumnya juga pernah menyalurkan dengan nilai bantuan berbeda.
Melalui bantuan ini, Sido Muncul berharap bisa membantu meringankan beban hidup para pengungsi. Khususnya yang berada di wilayah Bogor dan sekitarnya.
