17/11/2025
Nasional

Prabowo Perintahkan Kepala BNPB ke Lokasi Longsor Cilacap Memberi Bantuan

Longsor mengubur dua belas rumah di Dusun Tarukahan, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah pada Jumat (14/11)//Foto: Istimewa

POSSORE.ID, JAKARTA — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto S.Sos., M.M., dijadwalkan berangkat menuju lokasi terdampak bencana tanah longsor yang terjadi di wilayah Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Rencana kehadiran Kepala BNPB di loksi terdampak bencana atas arahan Presiden Prabowo Subianto dengan membawa misi untuk memastikan seluruh penanganan darurat bencana berjalan secara optimal, terpadu serta menyeluruh.

“Kami langsung berangkat ke sana,” ujar Suharyanto usai mengisi materi Senior Disaster Management Training (SDMT) di Gedung INA DRTG, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat sore (14/11).

Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D, mengungkapkan, data terkini yang dirangkum Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB, korban jiwa dalam peristiwa tanah longsor ini per Jumat (14/11) pukul 11.16 WIB, menjadi 3 orang dan 20 lainnya masih dalam proses pencarian.

“Sedang 23 jiwa selamat namun berada di wilayah rawan bencana,” tambah Abdul Muhari.

Ketiga korban meninggal dunia telah dibawa ke Rumah Sakit Majenang dan 20 warga yang selamat telah mengungsi ke rumah kerabat terdekat.

Kerugian material meliputi 12 rumah rusak berat karena tertimbun material longsor dan 16 rumah yang berada di Dusun Cibuyut dan Dusun Tarukahan di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, terancam longsoran.

Sebelumnya, Deputi Bidang Penanganan Darurat (Deputi 3) BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan bersama Tim Reaksi Cepat (TRC) termasuk sejumlah personel Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatinkom), telah berangkat lebih awal ke daerah lokasi terdampak.

Selain memberikan dukungan logistik dan peralatan, juga melakukan koordinasi awal dengan lintas instansi terkait.

Terkait upaya penanganan darurat bencana yang dipicu oleh faktor cuaca dan kondisi topografi perbukitan yang kritis serta tanah labil itu, Kepala BNPB Suharyanto mengatakan bahwa pencarian dan pertolongan (Search and Rescue) menjadi prioritas utama.

Menurut laporan sementara, masih ada 20 orang yang dinyatakan hilang diduga tertimbun material longsoran. Sedangkan tiga orang telah berhasil ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.

Dalam proses SAR itu sudah ada kurang lebih 200 personel dari Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tagana, PMI, TNI, Polri, dan relawan serta masyarakat sekitar yang berjuang bersama.

“Kurang lebih ada 200 personel. Semoga seluruh masyarakat yang hilang dapat segera ditemukan,” kata Kepala BNPB.

Upaya pencarian dan pertolongan terus dilakukan oleh tim gabungan. Namun kondisi cuaca, kondisi tanah yang masih labil dan minimnya penerangan menjadi tantangan seluruh tim. Kendati demikian, operasi SAR tetap dilakukan dengan melihat sejumlah faktor seperti kondisi cuaca dan kontur tanah yang labil.(lia)

Leave a Comment