13.6 C
New York
13/10/2025
AktualPolitik

Demokrasi Digital: Antara Partisipasi dan Represi

JAKARTA (possore.id) — Aliansi Kebangsaan kembali menyelenggarakan Diskusi Publik bertema “Demokrasi Digital: Antara Partisipasi dan Represi”, Jumat 15 Agustus 2025. Mengupas bagaimana teknologi digital mempengaruhi demokrasi, khususnya dalam hal partisipasi warga dan potensi represi.

Diskusi ini menghadirkan narasumber Wijayanto Ph.D, Pakar Demokrasi Digital yang juga Wakil Rektor Universitas Diponegoro, Rustika Herlambang, SS, M.Ikom, Direktur Komunikasi PT Indonesia Indicator, dan Lukas Luwarso, jurnalis senior.

Dalam pengantarnya, Ketua Aliansi Kebangsaan Pontjo Sutowo, mengatakan, demokrasi digital menggambarkan bagaimana teknologi digital dimanfaatkan untuk mendukung proses demokratisasi.

Seperti transparansi pemerintahan, akuntabilitas, dan partisipasi warga dalam ikut mengambil keputusan publik. Teknologi digital mempercepat arus informasi dan memungkinkan siapapun untuk bersuara.

Proses-proses partisipasi publik — biasa disebut internet citizen, netizen, warga internet, atau warganet, umumnya untuk berapa tujuan.

Misalnya kampanye politik di media sosial, petisi daring, dan crowdsourcing kebijakan, aksi digital, digital activism, forum diskusi online sebagai bentuk deliberasi publik, dan sebagainya.

“Hal ini menjadi peluang besar untuk memperluas cakupan demokrasi, khususnya bagi kelompok-kelompok yang selama ini terpinggirkan dan tidak punya saluran untuk berpendapat,” ucapnya.

Menurutnya, perkembangan digital dapat memperkuat keterlibatan warga negara dalam proses politik dengan menyediakan saluran komunikasi dua arah, antara publik dan pembuat kebijakan.

Leave a Comment