18.7 C
New York
06/11/2025
AktualEkonomi

Dari Menwa ke Dunia Bisnis: Perjalanan Shofi Afifi, Pengusaha Mebel dengan Semangat Pengabdian

JAKARTA, PosSore  — Shofi Afifi, seorang pengusaha mebel dan pemilik Zahra Furniture Design, memiliki kisah hidup yang menarik. Awalnya, ia bercita-cita untuk bergabung dengan ABRI (TNI AD) dan berbakti kepada bangsa, sebuah mimpi yang mencerminkan semangat pengabdiannya.

Shofi Afifi, dari Menwa berkarir di industri mebel
  1. Namun, takdir berkata lain. Kurangnya penglihatan (minus) menghalangi langkahnya untuk mengikuti tes militer. Meskipun demikian, semangat untuk mengabdi pada negara tak luntur, dan ia pun menemukan jalur pengabdian melalui Menwa (Resimen Mahasiswa) yang juga menjadi komponen pendukung bela negara di IAIN (UIN, sekarang-Red) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang kemudian membuka lembaran baru dalam perjalanan hidupnya.

“Alhamdulillah, meski tanpa pangkat dan tanda jasa, saya tetap bisa mengabdi melalui Menwa yang juga menjadi komponen bela negara,” ungkap Shofi pada PosSore Selasa (25/2), mengenang masa-masa kuliah di mana dirinya menimba ilmu kedisiplinan dan kepemimpinan.

Saat ini, Shofi Afifi telah mengembangkan karir sebagai pengusaha dan mengelola sebuah showroom serta workshop mebel yang berlokasi di Jalan Haji Darip, Jakarta Timur. Selain itu, Shofi juga dipercaya untuk mengemban amanah sebagai Wakil Ketua Bidang Hubungan antar Lembaga Nasional di DPP Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI). Zahra Furniture Design, yang ia dirikan pun semakin berkembang dengan berbagai produk custom seperti kitchen set, kamar set, sofa, dan perlengkapan ruang tamu.

Filosofi hidupnya, Khoirun Nash Amfauhum Linnash , yang berarti “Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain”, menjadi prinsip dalam setiap langkahnya. Meski kini terbilang sukses dengan usahanya, Shofi tetap menjunjung nilai-nilai tinggi yang ia pelajari di Menwa dan menerapkannya dalam dunia bisnis.

Salah satu prinsip penting yang ia anut adalah kedisiplinan, yang menurutnya sangat mendukung dalam dunia kewirausahaan. “Disiplin dan berani menerima kenyataan itu sangat penting dalam menjalankan bisnis,” jelas Shofi.

Selain berbisnis, Shofi juga terus melayani kebutuhan custom dari berbagai pihak, seperti sekolah-sekolah yang memerlukan kursi dan meja siswa dari kayu jati, dan bukan hal yang kebetulan selama 4 tahun (1994/1998) Shofi pernah mengabdi sebagai guru SMP dan SMA. Ia juga aktif melayani pengadaan produk ritel di showroom-nya, yang sebagian besar terbuat dari bahan baku jati dan multipleks lapis HPL.

JEJEK AKTIVIS

Shofi tidak hanya dikenal sebagai pengusaha sukses, tetapi juga sebagai seorang aktivis yang sangat menghormati nilai-nilai kepemimpinan yang ia pelajari di Menwa. Ia mengingat betul pengalaman saat menjadi Danki (Komandan Kompi) dan Danton (Komandan Pleton) di Menwa, di mana ia tidak hanya memberikan ilmu kepemimpinan kepada anggota baru, tetapi juga menjadi bagian dari sebuah gerakan yang memperjuangkan kebenaran di kampus.

Salah satu kenangan yang paling berkesan bagi Shofi adalah saat ia terlibat dalam sebuah demo besar di kampus, yang memprotes indikasi di tingkat rektorat. “Saat itu, saya masih berpakaian PDH (Pakaian Dinas Harian), tapi begitu mahasiswa mulai mendesak, saya ikut memaki-maki dan memberikan orasi,” kenangnya dengan senyum. Demo yang diikuti dengan penuh strategi dan kedewasaan itu berakhir dengan tertib, dan itu menjadi salah satu momen kebanggaan dalam hidupnya.

Tidak hanya di dunia bisnis, pengalaman di Menwa juga memberi dampak besar bagi karir kepemimpinan Shofi. Pendidikan di Menwa telah membentuknya menjadi sosok yang disiplin dan penuh tanggung jawab. Saat ini, meskipun Menwa di kampus-kampus seperti UIN Jakarta mengalami perubahan fungsi dan status, Shofi tetap berharap bahwa Menwa bisa lebih aktif dan kembali menjadi komponen penting dalam menjaga keamanan dan pengaktifan di kampus.

“Menwa harus kembali ke jalur semula, menjadi komponen yang berwibawa dalam satu komando TNI, dan terus membina anggota agar tetap disiplin, berani, dan siap mengabdi untuk negara,” harap Shofi, yang tidak hanya berperan sebagai pengusaha, tetapi juga sebagai pengabdi masyarakat.

Shofi, yang kini dikaruniai tiga anak, tetap menjaga keseimbangan antara karir dan keluarga. Anak sulungnya, lulusan Universitas Brawijaya Malang, kini bekerja di bidang tata letak dan konstruksi. Putri keduanya, lulusan UNJ, kini bekerja di bidang IT di Bali, sementara putri bungsunya memilih untuk berwirausaha.

Sebagai ayah, Shofi selalu menanamkan nilai kedisiplinan dan pentingnya bekerja keras pada anak-anaknya, serta memberikan contoh hidup yang penuh semangat dan dedikasi. Seperti dalam bisnis mebelnya, Shofi meyakini bahwa dengan senyum, sabar, dan cita-cita yang jelas, setiap tantangan dapat dihadapi dengan baik.

Dengan latar belakang yang begitu beragam – dari Menwa hingga dunia bisnis – Shofi Afifi menunjukkan bahwa jalan hidup yang penuh liku dapat membawa seseorang menuju kesuksesan, jaminan dijalani dengan disiplin, ketulusan, dan semangat pengabdian yang tinggi. (aryodewo)

 

 

Leave a Comment