Oleh: Metha Madonna
Hasil survey kepuasan masyarakat atas kinerja 100 hari awal Pemerintahan kabinet Prabowo Subianto, menunjukkan apresiasi dan kepercayaan publik relatif tinggi yaitu mencapai 80,9 persen menurut Litbang Kompas dan 79,3 persen menurut lembaga survey indikator.
Terlepas dari validitas, reliabilitas dan kesahihan metodologi yang digunakan kedua lembaga survey, faktanya ada sejumlah kebijakan progresif dan positif yang dapat diterima publik.
Terutama pada bidang pertahanan keamanan dan stabilitas politik pasca Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang dinamis serta cenderung panas, ternyata lambat laun berhasil diredam dan diteduhkan walau belum memuaskan semua pihak.
Kepemimpinan Presiden Prabowo yang lekat dengan kedisiplinan dan militerisme memang tak dipungkiri berdampak pada motivasi dan gerak kerja para menteri maupun utusan dalam kabinetnya.
Konsep gotong royong dalam membangun negara, meski dianggap beraroma politik transaksional, pada kenyataannya telah menghadirkan situasi politik dan keamanan yang jauh lebih kondusif dibanding kepemimpinan sebelumnya yang kerap diwarnai kegaduhan.
Permasalahannya tingkat kepuasan publik yang positip itu jangan sampai melengahkan pemerintah maupun masyarakat terhadap kualitas keamanan lingkungan, keluarga dan diri terutama di daerah berpredikat rawan konflik.
Berdasar pengalaman (fakta empiris) didukung Teori Kinerja dan Kepuasan khususnya dalam pandangan kelompok, menunjukkan bahwa kepuasan sekelompok orang, karyawan atau organisasi dapat terjadi apabila tercapai sesuatu harapan sesuai persepsi yang sama dalam kelompok tersebut.