LONDON — Dalam sebuah kampanye anti -Muslim yang sistematis, bank HSBC dari Inggris telah menutup rekening seorang aktivis Muslim terkenal, Azzam Tamimi dan istrinya. Sebelumnya HSBC juga menutupi rekening beberapa organisasi Islam lain.
Azzam Tamimi mengetahui hal itu sekembalinya dari liburan di Yordania. Tamimi adalah pendiri stasiun televisi berbahasa Arab Al Hiwar. Ia menduga penutupan ini terjadi lantaran dukungannya terhadap nasib rakyat Palestina di Jalur Gaza dan gerakan Arab Spring.
Bulan lalu HSBC menutup beberapa rekening sejumlah organisasi Islam utama di Inggris. Tindakan ini memicu kemarahan warga Muslim Inggris dan para pemimpin organisasi karena menjadi korban kampanye Islamfobia.
Lembaga pemikir The Cordoba Foundation, Finsbury Park Mosque di utara London dan badan amal Ummah Welfare Trust di Bolton termasuk beberapa LSM Islam yang akunnya ditutup HSBC dengan alasan terlalu berisiko. Langkah serupa juga bakal dialami LSM Islam lain.
Menurut sejumlah aktivis Muslim, alasan utama penutupan rekening Tamimi adalah dukungannya untuk Gaza dan Suriah.
Kebijakan HSBC yang anti-Muslim itu memicu kemarahan masyarakat Muslim dunia. Seruan aksi boikot terhadap bank itu muncul di berbagai negara setelah bank itu tidak mampu menenangkan kemarahan orang Muslim. Sejumlah LSM di Malaysia Minggu lalu menggelar aksi boikot selama sebulan terhadap tiga perusahaan terkenal dari Amerika dan Inggris yaitu restoran siap saji McDonald’s, kedai kopi Starbucks dan bank HSBC.
Boikot dilakukan lantaran tiga perusahaan itu mendukung gempuran Israel di Jalur Gaza, Palestina. Kampanye itu bertajuk Bulan Kemarahan Ummah.
Selain itu, perusahaan minuman ringan terkenal Coca-Cola dan perusahaan multinasional Swiss Nestlé juga termasuk perusahaan internasional yang diboikot lantaran alasan sama.
Minoritas Muslim di Inggris mencapai hampir 2,7 juta jiwa. Ratusan serangan penuh kebencian yang anti-Muslim telah terjadi di negara itu sejak 2013 lalu. Sumber dari kepolisian menunjukkan peningkatan serangan kebencian hingga 49 persen dibanding tahun 2012.
Jajak pendapat yang dilakukan Financial Times menunjukkan Inggris adalah negara yang paling mencurigai orang Muslim.(onislam/meidia)