JAKARTA (possore.id) — Kongres Wanita Indonesia (Kowani) akan menyelenggarakan kongres pada 4 Desember 2024 di Gedung Tribrata Jakarta. Salah satu agenda yang akan menjadi bahasan adalah pemilihan Dewan Pimpinan.
Kowani merupakan federasi 107 organisasi perempuan tingkat nasional, berdiri pada 22 Desember 1928. Tanggal lahirnya Kowani ditetapkan sebagai Hari Ibu melalui Keppres Nomor 316 Tahun 1959.
Organisasi Kowani mencerminkan ke-Indonesiaan dan kebhinekaan. Di dalamnya terdapat lima rumpun antara lain rumpun Keluarga Besar Tentara-Polri, rumpun organisasi keagamaan, rumpun organisasi kekaryaan, rumpun organisasi profesi dan rumpun nasionalis.
Sifat federasi membuat Kowani harus menempatkan diri dalam pengambilan keputusan bertumpu pada kolektif kolegial.
Sayangnya, potensi besar Kowani tersebut tidak bisa digerakkan untuk mencapai visi dan misi tatkala ada hegemoni kelompok tertentu untuk menguasi posisi Dewan Pimpinan.
Ironi, jika Ketua Umum Kowani berasal dari latar belakang anak polisi dan Sekjennya juga anak polisi. Ini kondisi yang mencederai ke-Indonesiaan yang beragam dan patut disayangkan karena juga mencederai ke-bhinekaan kita.
Upaya skenario menciptakan kondisi seperti ini nampak mulai dari tahap pendaftaran calon. Kondisi seperti ini dianggap hal biasa. Kongres Kowani 2024 ini juga mengarah ke sana. Calon ketum anak polisi ditandemkan dengan calon Sekjen yang juga anak polisi.
Marlinda mengungkapkan situasi kepemimpinan di bawah hegemoni satu kelompok seperti ini berdampak pada menegemen organisasi yang mengarah pada “AIS” (Asal Ibu Senang) .
Marlinda mengingatkan Kowani adalah organisasi besar dengan mandat besar yakni sebagai rumah perjuangan perempuan Indonesia.
Kowani merupakan organisasi perempuan satu-satunya yang menjadi bagian sebagai anggota tetap Consultative Status of Women (CSW) United Nation, International Council of Women (ICW) dan Asean Confederation Women Organization.
Besarnya potensi Kowani harus didukung oleh kepemimpinan yang kuat. Atas alasan tersebut, Marlinda maju sebagai salah satu Ketua Umum Kowani.
Speak terjang Marlinda sebagai Rektor Universitas SAHID, anggota DPR RI dan penyiar TVRI ini sangat dikenal publik.
Marlinda mengemban visi mewujudkan Generasi Emas 2045 dengan menjadikan Kowani sebagai organisasi perempuan yang dinamis, inklusif, dan siap menjadi motor penggerak perubahan positif di era digital dan global.
Adapun misi Marlinda, pertama, membangun ekosistem kolaboratif dan inklusif: Mengintegrasikan program-program berbasis komunitas yang melibatkan perempuan dari berbagai latar belakang untuk membangun jejaring yang kuat dan mendukung.
Kedua, digitalisasi dan akses teknologi: Mengembangkan platform digital yang memudahkan anggota untuk saling terhubung, berbagi pengetahuan, dan mengakses pelatihan keterampilan yang relevan dengan tuntutan era global.
Ketiga, mengatasi tantangan inklusi sosial: Membuka ruang diskusi dan aksi yang memberdayakan perempuan dari berbagai latar belakang, termasuk mereka yang berasal dari kelompok minoritas, untuk memastikan semua suara perempuan terdengar dan dihargai.
Keempat, mengembangkan literasi digital dan kesadaran teknologi: Memberikan edukasi dan pelatihan tentang penggunaan teknologi yang aman dan efektif, sehingga perempuan dapat bersaing dalam era digital dan memanfaatkan teknologi untuk kesejahteraan mereka.
Kelima, inovasi dalam oelayanan: Menciptakan layanan dan platform digital untuk meningkatkan akses informasi, partisipasi, dan keterlibatan anggota KOWANI di seluruh Indonesia.