-0.1 C
New York
02/12/2024
Aktual Pendidikan

Pengabdian Masyarakat Kolaborasi di Ciwidey: Menguatkan Sinergi Akademisi dan Masyarakat Desa

CIWIDEY, PosSore – Universitas Persada Indonesia Y.A.I sukses menggelar kegiatan Pengabdian Masyarakat Kolaborasi ke-4 di Desa Wisata Lebakmuncang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung Barat, pada 5-7 September 2024.

Kegiatan ini melibatkan 137 dosen dan 9 panitia dari 47 perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, yang berasal dari wilayah LLDIKTI 3, 4, dan 10. Dosen-dosen dari berbagai daerah, seperti Padang, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Makassar, hingga Institut Attaqwa KH Noer Alie (IAN) Bekasi, turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Hj. Hunaidah, M.Pd dari Institut Attaqwa KH Noer Alie (IAN) Bekasi menyatakan bahwa ini adalah kali pertama kampusnya berpartisipasi dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat Kolaborasi.

Ia merasa kegiatan ini sangat bermanfaat dan berharap agar lebih banyak perguruan tinggi lain yang turut mengadakan program serupa. Menurutnya, pengabdian masyarakat seperti ini penting untuk diperluas, agar jangkauannya semakin besar dan masyarakat dapat lebih merasakan manfaatnya.

Hunaidah meyakini bahwa kolaborasi antar kampus dalam kegiatan pengabdian masyarakat akan membantu mendorong perubahan positif di berbagai lapisan masyarakat, terutama di desa-desa yang membutuhkan dukungan.

Peserta dari Universitas Perintis Indonesia (Upertis) Padang, Prof. Dr. Suryani, M.Si., mengungkapkan bahwa tujuan utama dari pengabdian ini adalah pemberdayaan kelompok masyarakat di Desa Wisata Lebakmuncang.

“Kami berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat yang terdiri dari petani sayur, pembudidaya stroberi, peternak sapi dan lebah madu, kader posyandu, pelaku UMKM, hingga pembudidaya ikan air tawar,” ujar Prof. Suryani dalam keterangannya, Jumat (6/9).

Pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program edukatif dan inovatif. Selama kegiatan, para peserta juga merasakan kehangatan budaya lokal dengan menginap di homestay milik warga desa dan menikmati hidangan tradisional yang disiapkan oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Lebakmuncang.

Selain program pemberdayaan, acara juga dimeriahkan dengan fun games, diskusi antar peserta, pelatihan alat musik tradisional, serta penampilan dari dosen, tim Pokdarwis, dan seniman lokal. Pada hari kedua, para peserta melakukan trekking ke Bukit Tugu, di mana mereka menikmati keindahan alam sembari menyantap nasi liwet khas daerah setempat.

“Ini menjadi pengalaman berharga bagi peserta, karena selain mendalami budaya lokal, mereka juga turut mendukung pengembangan sektor pariwisata desa,” tambah Prof. Suryani.

Pengabdian ini tidak hanya memberi manfaat jangka pendek, tetapi juga bertujuan menciptakan dampak berkelanjutan bagi masyarakat Lebakmuncang. Di akhir acara, peserta dibekali dengan materi edukasi seputar pertanian, peternakan, dan perikanan oleh Pokdarwis, ditutup dengan lomba menangkap ikan yang seru dan kompetitif.

Luaran dari kegiatan ini cukup beragam, mulai dari publikasi di media massa, artikel pengabdian masyarakat yang akan dimuat di jurnal nasional terindeks Sinta, hingga penulisan 10 judul buku hasil kolaborasi peserta. Selain itu, kerja sama antar perguruan tinggi dengan Pokdarwis dan pemerintah desa juga menjadi hasil penting dari kegiatan ini, yang didokumentasikan dalam berbagai bentuk foto, video, hingga konten di media sosial.

Ke depan, Prof. Suryani berharap permasalahan yang ditemui selama pengabdian ini bisa menjadi inspirasi untuk proposal Hibah Pengabdian Masyarakat 2025 yang diselenggarakan oleh DRTPM Kemedikbudristek. (aryo)

Leave a Comment