05/11/2025
AktualEkonomi

Mengukir Kesuksesan di Industri Furniture: Kisah Muhammad Henry Sulivan dan CV Casa Sulivan

CIREBON, PosSore — Kualitas pelayanan adalah salah satu kunci keberhasilan dalam mempertahankan kesetiaan pelanggan, baik untuk pesanan baru maupun berulang. Namun, faktor harga, kualitas produk, dan desain yang unik juga menjadi penentu penting dalam kelangsungan bisnis.

Prinsip tersebut dipegang teguh oleh Muhammad Henry Sulivan, seorang pengusaha di industri furniture, interior, dan konstruksi asal Cirebon, Jawa Barat. Melalui perusahaannya, CV Casa Sulivan, Henry terus mengembangkan bisnisnya dengan keyakinan bahwa pelayanan berkualitas, produk unggul, dan harga kompetitif adalah kombinasi yang tidak bisa ditawar.

Sebelum terjun ke dunia bisnis, Henry sempat bekerja sebagai casual worker di Hardrock Café, Melbourne, Australia, sambil menyelesaikan studi di sana. Setelah lulus, ia memulai usaha furnitur di Australia dengan dukungan produksi dari perusahaan ayahnya di Cirebon.

Pada tahun 2015, Henry memutuskan kembali ke Indonesia untuk mengelola perusahaan ayahnya, PT Inti Bintang, yang bergerak di bidang ekspor produk rotan alami. Meskipun sang ayah telah tiada, PT Inti Bintang tetap bertahan berkat loyalitas staf-staf lama. Namun, hasrat bisnis Henry mendorongnya untuk mendirikan perusahaan sendiri, CV Casa Sulivan, yang fokus pada civil works, interior, dan custom furniture.

Pria yang hobi olah raga basket dan  menyukai musik ini yakin bahwa kualitas pelayanan adalah faktor pembeda di tengah persaingan bisnis yang ketat. “Banyak perusahaan bisa membuat produk custom furniture atau pekerjaan interior. Jadi, apa yang menjadi kelebihan dibanding perusahaan lain? Ternyata, kualitas layanan pelanggan sebelum, selama, dan setelah pembelian yang memegang peran penting,” kata Henry dalam percakapan dengan PosSore Sabtu (10/8).

Komitmen ini tidak hanya menjadikan CV Casa Sulivan bertahan di pasar lokal, tetapi juga merambah pasar ekspor ke Australia, Jerman, dan Prancis. Namun, Henry menyebutkan bahwa saat ini, sekitar 80 hingga 85 persen produknya dipasarkan di dalam negeri, sementara sisanya untuk ekspor.

Henry juga mengungkapkan berkah yang didapat selama pandemi Covid-19, di mana perusahaannya menerima pesanan besar dari pelanggan setia di luar negeri, dengan nilai transaksi yang signifikan. “Produk kami biasanya adalah custom project, baik untuk ekspor maupun domestik. Dan selama ini, tidak ada kendala berarti terkait bahan baku yang semuanya didapatkan dari dalam negeri,” jelasnnya.

Sejauh ini dalam operasional perusahaan, Henry menggunakan dana pribadi, perbankan, dan dukungan dari investor. Ia menyebut keterbukaan dalam proyek dan mekanisme bagi hasil yang jelas sebagai alasan investor tertarik untuk bekerja sama.

Keuntungan menggunakan dana pribadi bagi Henry memang memberikan kendali penuh atas perusahaan tanpa perlu membagi keuntungan dengan pihak lain, namun ini juga berarti risiko pribadi yang lebih besar jika terjadi kerugian. Karena itu Henry juga menggunakan pembiayaan dari perbankan dalam menjalankan bisnisnya.

Dengan memanfaatkan dana perbankan memungkinkan Henry mengakses modal yang lebih besar untuk mengembangkan bisnis. Namun, ini juga datang dengan kewajiban membayar bunga dan cicilan, yang dapat menjadi beban jika arus kas terganggu.

Oleh karena itu dukungan dari investor sangat penting hingga dapat memberikan Henry tambahan modal tanpa perlu menambah utang. Namun katanya, yang terpenting dari semua itu adalah soal keterbukaan dan mekanisme bagi hasil yang jelas agar menarik minat investor, dus kesedian harus berbagi kontrol dan keuntungan dengan mereka.

Filosofi hidup Henry Sulivan berakar pada prinsip bekerja keras dan cerdas. Bagi Henry, sukses tidak hanya datang dari upaya yang gigih, tetapi juga dari strategi yang bijaksana dalam menghadapi tantangan. Ia percaya bahwa kombinasi antara kerja keras dan pemikiran yang cermat adalah kunci untuk mencapai tujuan, baik dalam kehidupan pribadi maupun bisnis.

Selain itu, Henry menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan dan berbagi pengetahuan. Baginya, kesuksesan tidak hanya diukur dari apa yang ia capai sendiri, tetapi juga dari dampak positif yang bisa ia berikan kepada orang lain. Dengan berusaha berbuat baik dan tidak pelit membagikan ilmu, Henry meyakini bahwa ia bisa membantu orang lain untuk berkembang, yang pada gilirannya juga akan membawa kebaikan kembali kepadanya.

Di akhir perbincangan, Henry menekankan pentingnya inovasi dalam industri mebel dan kerajinan di Indonesia. Ia mengkritik pendekatan yang cenderung pasif dan menyarankan agar para pengusaha lebih proaktif dalam memasarkan produk mereka, termasuk dengan membuka toko atau showroom di luar negeri.

“Dengan begitu, produk kita bisa lebih dikenal dan diminati oleh pembeli di luar negeri,” jelas Henry. Cerita sukses Henry Sulivan dan CV Casa Sulivan ini menjadi bukti bahwa prinsip kerja keras, pelayanan berkualitas, dan inovasi adalah kombinasi yang efektif untuk meraih keberhasilan di industri yang kompetitif ini. (aryo)

 

Leave a Comment