3.8 C
New York
03/12/2024
Aktual Internasional Kemnaker

Menaker: Kondisi Ketenagakerjaan di Indonesia Terus Mengalami Perbaikan Pasca Pandemi Covid 19

JAKARTA, Possore.id — Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menyatakan kondisi ketenagakerjaan di Indonesia pada 2024 terus mengalami perbaikan, terlihat dari Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 4,82 persen pada Februari 2024, yang mengalami penurunan sebesar 0,63 persen dibandingkan Februari 2023 sebesar 5,45%.

Meskipun demikian, lanjut Menteri Ida, angka ini harus terus diturunkan dengan berbagai upaya yang terukur dan terarah.

Humas Kemnaker dalam siaran persnya yang diterima redaksi Possore.id Sabtu (27/5) menyebutkan, di sela-sala kegiatan G20 Brazil di Fortaleza, Brazil, Ida mengatakan ada beberapa penyebab TPT relatif masih tinggi dibandingkan negara-negara ASEAN.

Pertama, jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 281,6 juta orang menjadikan Indonesia sebagai negara dengan populasi terbesar di ASEAN.

Selain itu, terdapat angkatan kerja baru sekitar 3-3.5 juta tiap tahunnya.

Kedua, masih adanya mismatch ketenagakerjaan yang mengakibatkan tingkat produktivitas tenaga kerja Indonesia masih di bawah rata-rata ASEAN.

“Hal ini juga berdampak pada kondisi Pasar kerja, di mana sebenarnya tersedia lapangan kerja, baik dalam maupun luar negeri, namun masih belum bisa kita manfaatkan secara optimal karena masih ada gap kompetensi calon pekerja dan lowongan pekerjaan yang ada,” katanya.

Ketiga, saat ini Indonesia tengah menciptakan lapangan kerja yang berkualitas. Hal ini agar para pekerja/buruh mendapatkan pekerjaan yang layak.

Menurut Ida, hal ini menjadi penting agar Indonesia dapat segera rebound pasca pandemi COVID-19 di berbagai sektor ekonomi terutama pariwisata, manufaktur, dan jasa.

“Oleh karena itu, penciptaan lapangan kerja formal terus kita tingkatkan. Kita tidak ingin seperti Filipina di mana angka pengangguran relatif rendah namun tingkat kemiskinan justru lebih tinggi,” katanya.

Keempat, perlambatan ekonomi global yang turut mempengaruhi permintaan ekspor Indonesia, sehingga berdampak pada industri manufaktur dan sektor-sektor lainnya yang bergantung pada perdagangan internasional.

Menteri Ida Fauziyah mengatakan, Indonesia pun terus melakukan berbagai langkah perbaikan kondisi ketenagakerjaan untuk menekan TPT.

langkah itu ditempuh dengan meningkatkan Kualitas pendidikan dan pelatihan. Hal ini dilakukan dengan mereformasi kurikulum pendidikan agar sesuai dengan kebutuhan industri modern, terutama di bidang teknologi dan keterampilan vokasional.

Juga mendorong investasi dengan cara mempermudah proses perizinan usaha dan investasi asing. Tujuannya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperluas kesempatan kerja.

Mendukung sektor informal agar bisa bertransformasi menjadi usaha formal.

“Hal ini karena banyak pekerja di Indonesia berada di sektor informal, yang sering kali tidak tercatat secara resmi dan kurang stabil. Sehingga meskipun tidak menganggur, namun kehidupannya relatif kurang baik.

Mendorong sektor-sektor unggulan, di antaranya ekosistem startup dan inovasi dapat menjadi motor penggerak penciptaan lapangan kerja baru.

Membangun ekosistem sistem informasi pasar kerja nasional untuk mendorong dunia pendidikan berbasis demand, serta memotong waktu pencarian kerja oleh pengangguran yang berstatus sedang mencari kerja. (**)

Leave a Comment