SLEMAN, PosSore – Musyawarah Daerah (Musda) DPD Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Sleman Raya yang digelar di Hotel Crystal Lotus, Yogyakarta, Sabtu (27/7) telah memilih Yehezkiel Suprianto sebagai Ketua DPD HIMKI Sleman Raya untuk periode 2024-2027.
Musda yang bertema “Meningkatkan Penjualan Internasional dan Domestik Berbasis E-Commerce” ini dihadiri oleh berbagai anggota HIMKI, pengusaha nasional, pengusaha asing, juga perwakilan pemerintah.
Tema “Meningkatkan Penjualan Internasional dan Domestik Berbasis E-Commerce” yang diusung dalam Musyawarah Daerah (Musda) DPD Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Sleman Raya mencerminkan komitmen organisasi untuk mengadopsi teknologi digital guna memperluas jangkauan pasar.
Dalam sambutan perdananya, Yehezkiel Suprianto, yang akrab disapa Mas Anto mengungkapkan dalam era globalisasi yang semakin terhubung, e-commerce menjadi alat penting untuk mencapai pasar yang lebih luas, baik di dalam negeri maupun internasional. Melalui platform e-commerce, produk-produk lokal dapat lebih mudah diakses oleh konsumen global, membuka peluang baru bagi peningkatan penjualan.
Penggunaan e-commerce juga memungkinkan pelaku industri mebel dan kerajinan untuk menampilkan produk mereka secara lebih efektif dan efisien. Dengan adanya katalog digital, konsumen dapat melihat berbagai pilihan produk dengan detail, yang meningkatkan peluang untuk menarik minat dan mendapatkan pelanggan baru. Selain itu, e-commerce mempermudah proses transaksi, dari pemesanan hingga pembayaran, sehingga memberikan kenyamanan lebih bagi konsumen dan pelaku usaha.
Selain memperluas pasar kata Anto, penerapan e-commerce juga akan mendorong pelaku industri untuk berinovasi dan meningkatkan kualitas produk mereka. Persaingan di platform digital yang sangat ketat memacu para pengusaha untuk terus beradaptasi dan memperbaiki produk serta layanan mereka. Inovasi ini tidak hanya terbatas pada desain dan kualitas produk, tetapi juga mencakup strategi pemasaran dan pelayanan pelanggan yang lebih responsif dan profesional.
Tema ini juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan penyedia layanan e-commerce untuk menciptakan ekosistem yang mendukung. Pemerintah diharapkan dapat menyediakan regulasi dan infrastruktur yang memadai, sementara pelaku industri perlu terus belajar dan beradaptasi dengan teknologi baru.
Dengan demikian, HIMKI Sleman Raya dapat berperan sebagai penghubung yang mengintegrasikan semua elemen ini untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dalam penjualan mebel dan kerajinan, baik di pasar domestik maupun internasional.
Anto mengucapkan terima kasih kepada para senior di HIMKI Sleman Raya dan DPjangkauan pasarP HIMKI, termasuk Ketua Umum HIMKI Abdul Sobur. “Kami berharap agar para senior tetap membimbing kepengurusan kami nanti,” ujar Anto, penuh semangat untuk membawa organisasi ini ke arah yang lebih baik.
Ketua Umum HIMKI, Abdul Sobur, dalam sambutannya, menekankan potensi besar yang dimiliki Yogyakarta dan Sleman dalam industri mebel dan kerajinan nasional. “Kami semangat sekali setiap ada acara yang dilaksanakan di Jogja maupun Sleman. Kedua wilayah ini memiliki potensi yang sangat besar dan berkontribusi terhadap industri mebel dan kerajinan nasional,” ujarnya.
Sobur berharap Musda ini dapat menjadi momentum untuk menyamakan persepsi dan optimisme bahwa industri mebel dan kerajinan di negeri ini akan terus tumbuh dan mampu menembus pasar global.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, juga memberikan sambutannya, mengakui kondisi perekonomian global yang melesu telah berdampak pada penurunan nilai ekspor industri mebel dan kerajinan di Kabupaten Sleman.
Namun, kata Bupati Sleman, pemerintah tetap berupaya meningkatkan kembali nilai ekspor dengan mendorong inovasi para pengusaha mebel. “Inovasi ini diperlukan agar membawa nama baik Sleman di kancah internasional. HIMKI diharapkan berperan dalam membina anggotanya untuk mengembangkan inovasi, meski ada tantangan,” jelas Kustini.
Musda HIMKI Sleman Raya kali ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pengusaha dan pemerintah, serta memajukan industri mebel dan kerajinan melalui pemanfaatan teknologi informasi dan digitalisasi.
“Para pelaku usaha wajib memanfaatkan teknologi informasi untuk meluaskan jangkauan pasar. Digitalisasi dilakukan untuk promosi hingga ke tingkat dunia. Meskipun begitu, kearifan lokal jangan ditinggalkan,” pesan Kustini. (aryo)