11.4 C
New York
27/10/2024
Aktual Ekonomi

Pelaku Industri Mebel dan Kerajinan Optimis Pemerintahan Baru Akan Dorong Pertumbuhan Ekonomi

SLEMAN, PosSore — Pelaku industri mebel dan kerajinan yang tergabung dalam HIMKI (Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia) menaruh harapan besar pada pemerintahan baru Indonesia di bawah Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

Direktur Utama CV Blotan Asian Art,  yang juga Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi dan Hubungan Antar  Lembaga DPP HIMKI, Heru Prasetyo, menyatakan bahwa peningkatan kesejahteraan masyarakat seiring pertumbuhan ekonomi akan mendorong daya beli yang lebih tinggi.

“Dengan daya beli yang tinggi, masyarakat akan lebih mampu membelanjakan uang mereka, termasuk untuk membeli produk mebel dan kerajinan,”kata Heru Prasetyo saat PosSore minta tanggapan terhadap pemimpin baru Indonesia yang akan dilantik Oktober 2024, Sabtu (27/7).

Prasetyo juga menekankan pentingnya perhatian pemerintahan Prabowo-Gibran terhadap industri padat karya, seperti industri mebel dan kerajinan nasional, yang banyak menyerap tenaga kerja. Ia berharap pemerintah akan mengeluarkan kebijakan yang mendukung industri ini dan mengurangi ketergantungan terhadap produk impor yang menjadi ancaman bagi industri lokal.

Beberapa alasan kenapa pemerintah harus ikut ambil peran membantu industri lokal padat karya? Jawabnya karena industri ini memiliki peran vital dalam menyerap tenaga kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Banjirnya produk impor dengan harga yang lebih murah tutur pria yang hobi bermain bola ini jelas menjadi ancaman serius bagi keberlangsungan industri dalam negeri. Bayangkan saja hampir semua produk impor yang masuk ke pasar Indonesia menawarkan harga yang sulit ditandingi oleh produsen lokal, dan ini secara tidak langsung mengakibatkan penurunan permintaan terhadap produk dalam negeri.

Prasetyo menegaskan kondisi ini tidak hanya merugikan produsen lokal, tetapi juga berdampak pada ribuan pekerja yang menggantungkan hidupnya pada industri tersebut. Selain itu, ketergantungan pada barang impor dapat pula mengurangi insentif bagi produsen lokal untuk meningkatkan kualitas dan inovasi produk.

Karena itu, dengan proteksi yang tepat, industri lokal dapat berkembang dengan lebih baik, menciptakan produk yang kompetitif di pasar domestik dan internasional. Proteksi terhadap barang impor akan memberikan kesempatan bagi industri padat karya untuk berinvestasi dalam teknologi, pelatihan, dan peningkatan kapasitas produksi, yang pada gilirannya akan meningkatkan daya saing produk lokal.

Pemerintah yang proaktif melindungi industri lokal dari serbuan barang impor akan membantu menciptakan stabilitas ekonomi yang lebih besar. Ketika industri lokal tumbuh dan berkembang, kontribusi terhadap perekonomian nasional juga meningkat, baik melalui pajak maupun peningkatan daya beli masyarakat. Oleh karena itu, kebijakan yang mengutamakan produk lokal dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah serta pengurangan impor menjadi langkah strategis untuk memastikan keberlangsungan dan pertumbuhan industri padat karya di Indonesia.

“Pelaku industri mebel dan kerajinan nasional sangat berharap Pak Prabowo dan Mas Gibran berani mengurangi ketergantungan terhadap produk impor. Kami menantikan regulasi yang akan diterbitkan terkait pengurangan impor,” tegas Prasetyo.

Ia mengharapkan pemerintahan baru dapat meningkatkan kepedulian terhadap industri nasional melalui kebijakan pengadaan barang dan jasa di e-katalog. Prasetyo menginginkan agar pemerintah, baik pusat maupun daerah, serta BUMN dan BUMD, lebih mengutamakan produk buatan anak bangsa dalam setiap pengadaan barang.

“Kami berharap pemerintah mengutamakan produk buatan industri dalam negeri dalam setiap pengadaan barang, baik di pusat maupun daerah. Pemerintah daerah, provinsi, dan kabupaten/kota diharapkan mengutamakan produk lokal dalam pengadaan barang yang dibiayai APBD,” bebernya.

Menurut Prasetyo, perhatian pemerintah pusat dan daerah terhadap industri nasional dengan membeli produk lokal berarti ikut menyelamatkan keberlangsungan industri di dalam negeri. Hal ini tidak hanya membantu operasional dan gaji karyawan, tetapi juga berkontribusi pada pajak yang menjadi sumber pendanaan pembangunan negara.

“Sekarang saatnya pemerintah menunjukkan kepeduliannya dengan mengutamakan produk dalam negeri dalam setiap pengadaan barang melalui e-katalog,” imbuhnya.

Prasetyo juga menekankan pentingnya pelaku industri mebel dan kerajinan nasional mempersiapkan dokumen yang diperlukan, seperti SNI, TKDN, dan lainnya, untuk memenuhi syarat pengadaan barang/jasa pemerintah di e-katalog.

Selain mendukung pasar dalam negeri, Prasetyo berharap pemerintahan baru juga dapat mendukung industri nasional yang berorientasi ekspor. Ia menekankan pentingnya meningkatkan lobi internasional untuk kelancaran ekspor, terutama di tengah konflik global yang dapat menghambat kegiatan ekspor.

“Di sini kami para pelaku industri mebel dan kerajinan yang tergabung di HIMKI mengharapkan kemampuan Pak Prabowo melakukan lobi-lobi di tingkat internasional. Saya yakin Pak Prabowo mampu melakukannya karena beliau selain mantan Menhankam, juga seorang pengusaha yang paham perdagangan internasional,” pungkas Prasetyo. (aryo)

Leave a Comment