JAKARTA (possore.id) — Ketua Umum KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Pusat, Letjen TNI Purn Marciano Norman, melantik Pengurus PPKORI (Perhimpunan Pembina Kesehatan Olahraga Indonesia) Periode 2023 – 2027, Rabu 22 Mei 2024.
Para pengurus PPKORI ini merupakan para dokter, perawat, ahli gizi, psikolog dan lainnya dalam rangka mendukung peningkatan kebugaran dan jasmani para atlet.
Kepengurusan PPKORI tersebut adalah hasil Musyawarah Nasional PPKORI pada 22 Desember 2023.
Sebagai Ketua Umum adalah dr. Hario Tilarso, SpKO, Subsp.ALK(K), FACSM, yang terpilih secara aklamasi, Wakil Ketua Umum dr. Arie Sutopo, SpKO, Subsp.ALK(K), dan Sekretaris Jenderal dr. Eny Riangwati Tanzil, SpKO, Subsp.APK(K).
Adapun Bendahara diamanahkan kepada Sugiyanto; Ketua Bidang Organinasi Dr. Purnomo Ananto, MM.; Ketua Bidang Diklat dan Litbang dr. Iskandar Zulkarnain, MSc.,
Ketua Bidang Dana dr. Alvin Wiharja, SpKO; dan Ketua Bidang Kominfo Mury Kuswari, SPd. MSi. Setiap bidang diisi oleh beberapa orang anggota yang berkompeten di bidangnya.
Dalam sambutan pelantikannya, Ketua Umum KONI Pusat berpesan agar PPKORI terus berperan aktif dalam membantu peningkatan prestasi olahraga melalui pendekatan ilmiah (scientific approach).
Ia juga berpesan untuk senantiasa membantu KONI baik di Pusat maupun daerah serta induk cabang olahraga.
“Diharapkan peran serta PPKORI dalam pembinaan kesehatan olahraga dalam rangka peningkatan prestasi olahraga. Terkhusus dalam gelaran PON XXI di Aceh – Sumatera Utara pada 8-20 September 2024,” ucap Letjen TNI Purn Marciano Norman.
Sementara itu, dr. Hario Tilarso, SpKO, selaku Ketua Umum PPKORI yang baru dilantik menyampaikan kesehatan olahraga itu banyak sekali permasalahannya. Mulai dari kesehatan itu sendiri, doping, cedera dan lain-lain.
Berbagai permasalahan kesehatan ini ditangani dengan analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, Weaknesses dan Threats (SWAT).
Tentunya di klinik nyeri dan olahraga dengan fasilitas ruang periksa yang dilengkapi USG, ruang tindakan serta didukung oleh medical gym dan fisiotrafi. Klinik terintegrasi dengan pelayanan kesehatan untuk penanganan cidera olahraga dan nyeri.
Karena itu, PPKORI berkomitmen untuk menjalankan amanat KONI Pusat selaku induk organisasinya di tingkat nasional.
PPKORI juga akan membantu persiapan PON (Pekan Olahraga Nasional) dan membantu Indonesia Anti Doping Organization (IADO) pada perhelatan olahraga nasional tersebut.
“Selain itu, PPKORI akan rutin menyelenggarakan pertemuan-pertemuan bidang kesehatan olahraga dan bidang-bidang ilmu pendukung lainnya,” kata dr. Hario Tilarso, yang juga pakar olahraga dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga.
Semoga dengan kepengurusan PPKORI Pusat yang baru dilantik ini, para atlet olahraga senantiasa semakin sehat dan bugar, sehingga atlet-altet yang bersaing di PON Aceh-Sumut dapat berprestasi.
Ketua Bidang Oraginasi Dr. Purnomo Ananto, MM menambahkan dalam kepengurusan ini membangun jaringan kerjasama antar lembaga, memperkuat tata kelola organisasi PPKORI.
Juga lebih memfokuskan pada pengelolaan kehumasan berbasis multi media agar PPKORI lebih dikenal masyarakat.
Dijelaskan PPKORI atau Indonesia Association For Sport Health didirikan di Jakarta pada 27 Juni 1970.
Tujuan organisasi itu dibentuk untuk membina kesehatan olahraga dan dan mendukung upaya peningkatan prestasi di bidang olahraga. Saat ini, PPKORI menjadi bagian dari keanggotaan KONI Pusat.
Adapun di tingkat internasional, PPKORI tergabung dalam organisasi International Federation of Sports Medicine atau Fédération Internationale de Médecine du Sport atau yang sering disebut FIMS.
Kantor pusat organisasi ini berkedudukan di Av. de Rhodanie 54 CH-1007 Lausanne Swiss.
Strategi untuk mencapai tujuan PPKORI dilakukan antara lain dengan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan, kebugaran jasmani, dan prestasi olahraga.
Selain itu, dengan meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan, pelatih, instruktur, atlet, pegiat olahraga dalam bidang kesehatan olahraga dan mendukung peningkatan prestasi olahraga melalui kesehatan olahraga.
Strategi lainnya yaitu dengan menjalin kemitraan dan kerja sama dengan kementerian/lembaga, KONI, lintas profesi, perguruan tinggi, dunia usaha, serta lintas sektor terkait skala nasional dan internasional untuk mendukung kegiatan olahraga.