13.8 C
New York
03/11/2024
Aktual Ekonomi Gaya Hidup

Social Bread, Digital Marketing Marketplace di Indonesia Resmi Diluncurkan

SERPONG (Possore.id) — Social Bread, digital marketing marketplace yang berbasis di Indonesia resmi diluncurkan di Social Bread Hub, The Breeze BSD City, Tangerang, Banten, Selasa 28 Maret 2023.

Kehadirannya bertujuan untuk mendukung para pemilik usaha, terutama Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berkembang lebih pesat. Terutama dari sisi digital marketing.

Pada kesempatan yang sama, Social Bread turut mengumumkan peraihan pendanaan pra awal (pre-seed) senilai US$ 400.000 (sekitar 6 miliar rupiah) yang dipimpin oleh East Ventures. Putaran pendanaan ini juga diikuti oleh Living Lab Ventures.

Dana segar ini akan digunakan untuk mengembangkan platform teknologi yang berbeda untuk memberdayakan ekosistem merchant.

Social Bread sedang membangun pengalaman live shopping yang berbeda dengan tujuan untuk meningkatkan dan mendorong penjualan para merchant setidaknya 10 kali lipat dalam kurun satu tahun.

“Kami sangat senang bisa resmi meluncurkan Social Bread. Kami percaya Social Bread merupakan game changer dalam menyetarakan para UKM, khususnya dalam pemanfaatan media sosial untuk menjangkau para pelanggan,” kata Edho Zell, Co-Founder dan Chief Executive Officer Social Bread.

Dengan pengalaman tim yang luas di industri digital, Social Bread memberikan solusi end-to-end untuk para pemilik bisnis dengan harga yang kompetitif.

“Kami juga ingin mengucapkan terima kasih atas kepercayaan para investor melalui putaran pendanaan ini. Kami percaya pendanaan ini menjadi bukti kuat akan misi kami, membawa kemajuan dan dampak nyata bagi para pemilik bisnis dan konten kreator,” tambah Edho.

Dikatakan, di Social Bread, pihaknya selalu mendorong diri untuk memberdayakan para UKM dalam mencapai tingkat selanjutnya dengan cara memaksimalkan digital marketing dan kehadiran di media sosial.

UKM telah menjadi landasan pertumbuhan dari setiap negara maju, dan kita perlu memberdayakan UKM untuk mencapai “Indonesia Emas 2045”. Karena itu, pihaknya sangat senang dengan kemitraan dengan East Ventures dan Living Lab.

“Bersama-sama, kami akan membangun platform teknologi yang berbeda untuk memungkinkan UKM tumbuh dan berkembang secara organik,” kata Herman Widjaja, Commissioner Social Bread.

Social Bread didirikan oleh Edho Zell (Chief Executive Officer), Lydia Susanti (Chief Operating Officer), Ester Jeanette (Chief Marketing Officer), dan Messiah Richardo (Chief Technology Officer) pada 2020.

Memiliki pengalaman serupa dalam bidang pemasaran digital dan media sosial, para co-founder ini menyadari besarnya potensi media sosial dalam memengaruhi keputusan pembelian pada pelanggan, terutama karena media sosial telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kebanyakan orang saat ini.

Namun, banyak pebisnis dan UKM kesulitan memanfaatkan media sosial untuk mengembangkan bisnis mereka karena keterbatasan sumber daya, keahlian, dan keterampilan untuk mengelola akun media sosial.

Tidak semua UKM memiliki tim khusus atau dapat mempekerjakan agensi digital karena membutuhkan investasi anggaran yang besar.

Social Bread hadir untuk menghilangkan dua masalah utama tersebut dengan menyediakan platform untuk menghubungkan UKM dengan para konten kreator dan influencer lokal.

Sebelum memberikan rekomendasi, Social Bread akan mencoba menganalisis dan memahami tujuan atau kebutuhan dari para UKM.

Hal ini memungkinkan Social Bread untuk memberikan rekomendasi yang didasarkan pada industri dari UKM, jenis platform, konten yang sesuai dengan audiens yang ditargetkan, dan bahkan jumlah konten kreator atau pengikut untuk mencapai tujuan tersebut.

Setelah proses orientasi selesai, UKM akan dihubungkan dengan konten kreator atau umumnya disebut sebagai mitra kreator (creator partners) di Social Bread.

Mitra kreator tidak hanya berperan untuk memproduksi konten berdasarkan arahan yang telah disepakati, tetapi juga akan menjadi pihak yang mengelola akun media sosial para UKM.

Hal ini memungkinkan para pemilik usaha untuk lebih fokus dalam menjalankan atau memperluas bisnis mereka, dan membiarkan para konten kreator untuk memaksimalkan potensi akun media sosial.

Penjualan melalui live shopping berkembang secara pesat di Indonesia dan telah menjadi kebutuhan para pelaku usaha kecil.

Social Bread juga baru saja meluncurkan fitur barunya, “Live Shopping” untuk memenuhi kebutuhan para pelaku bisnis dan menghubungkan live streamer untuk mengelola live shopping mereka.

“Kami menyambut Social Bread ke dalam ekosistem East Ventures. Dengan besarnya potensi ekonomi digital, Social Bread tidak hanya menjembatani UKM dan konten kreator, tetapi juga membantu UKM, salah satu tulang punggung ekonomi Indonesia, untuk mengembangkan bisnisnya,” kata Melisa Irene, Partner East Ventures.

Pihaknya berharap untuk terus merasakan keseruan dan dampak positif yang akan dihadirkan oleh tim, yang pada akhirnya akan membawa kita semua semakin dekat dalam mencapai inklusi keuangan.

Sejak tahun 2020, Social Bread telah mendukung lebih dari 500 UKM dari Jabodetabek, Surabaya, dan kota-kota lainnya di Indonesia dalam mendorong pertumbuhan penjualan mereka melalui penggunaan media sosial.

Social Bread terdiri bersama tim telah mengelola lebih dari 5.000 mitra kreator terdaftar dan akan terus berkembang setiap harinya.

Tentang Social Bread

Social Bread merupakan Digital Marketing Marketplace yang memungkinkan Usaha Kecil Menengah (UKM) dan konten kreator dalam mengembangkan bisnis mereka di media sosial. Didirikan pada 2020, Social Bread telah bertransformasi menjadi startup teknologi yang memberikan solusi terpadu untuk seluruh pemilik bisnis di Indonesia.

Sebagai awal dari ekosistem startup di Indonesia, Social Bread merupakan salah satu perusahaan yang fokus pada pengembangan bisnis di media sosial, khususnya dalam pembuatan konten kreatif.

Pengguna meliputi Larocking (Industri Fashion), Baba Rafi (Industri Makanan & Minuman), Teguk Indonesia (Industri Minuman), Quick Fresh (Industri Kesehatan), Sainsbelle (Industri Jasa) dan masih banyak lagi.

Akhir tahun ini, Social Bread berencana membantu 3.000 UKM & menghubungkan 1.500 konten kreator dari kota-kota besar di Indonesia.

Social Bread adalah marketplace pertama yang memiliki creative center & social media insight yang didukung oleh platform.

Berkomitmen untuk membantu UKM mendapatkan lebih banyak kesadaran, keterlibatan, dan juga meningkatkan penjualan.

Social Bread memiliki tujuan utama untuk membawa dampak positif dan ide-ide relevan bagi semua pemilik bisnis & konten kreator di Indonesia.

Tentang East Ventures

East Ventures adalah perusahaan venture capital (VC) yang terbuka pada seluruh sektor (sector-agnostic) dan pelopor investasi startup Indonesia.

Berdiri pada  2009, East Ventures telah bertransformasi menjadi sebuah platform holistik yang menyediakan investasi tahap awal hingga tahap lanjutan untuk lebih dari 300 perusahaan di Asia Tenggara.

Sebagai perusahaan yang percaya pada ekosistem startup di Indonesia, East Ventures adalah investor pertama di unicorn Indonesia, yaitu Tokopedia dan Traveloka.

Perusahaan lainnya yang tergabung dalam portofolio East Ventures adalah Ruangguru, SIRCLO, Kudo (diakuisisi oleh Grab), Loket (diakuisisi oleh Gojek), Tech in Asia, Xendit, IDN Media, MokaPOS (diakuisisi oleh Gojek), ShopBack, KoinWorks, Waresix, dan Sociolla.

East Ventures dinobatkan sebagai VC berkinerja tinggi paling konsisten secara global oleh Preqin dan investor paling aktif di Asia Tenggara dan Indonesia oleh beberapa media.

Selain itu, East Ventures merupakan perusahaan venture capital pertama di Indonesia yang menandatangani Principle of Responsible Investment (PRI) yang didukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

East Ventures berkomitmen untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dan membawa dampak positif kepada masyarakat melalui inisiatif dan praktik yang berlandaskan environmental, social and governance (ESG).

Leave a Comment