-1.1 C
New York
02/12/2024
Aktual Budaya Pendidikan

BEM FE Unkris Gelar Ecufest 2022, Rektor: Sesuai dengan Nilai Pancasila

JAKARTA (Pos Sore) -– Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana (Unkris) menggelar kegiatan Economic Culture Festival (Ecufest), Jumat 23 September 2022.

Kegiatan ini bertema Glory With Culture (Berjaya dengan Budaya). Diangkatnya tema ini untuk menumbuhkan kepedulian mahasiswa mengenai kebudayaan nasional di Indonesia.

Rektor Unkris Dr Ir Ayub Muktiono berkesempatan membuka secara resmi kegiatan tersebut. Ia mengapresiasi kegiatan yang dinilainya sangat bermanfaat itu.

Turut hadir, Warek 3 Dr Parbuntian Sinaga, Ketua Lembaga Pengembangan Kreativitas dan Kebangsaan/Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPKK/LPPM) Unkris Dr Susetya Herawati.

Dekan Fakultas FE Unkris Dr. Imam Wibowo, Wadek 3 FE Dr Iwan Subarja, dan Kepala Biro Administrasi Umum Dr. Abdulah Fathoni, juga turut hadir dalam peresmian kegiatan tersebut.

Hadir pula Ketua BEM FE Unkris Muhammad Irhash Arsyhi, Ketua DPM Ryan Hotmaruli Sipahutar, dan Ketua Pelaksana Nayaka Prayudha.

Dalam sambutannya, Rektor mengapresiasi BEM FE yang berinisiatif menggelar kegiatan Ecufest. Bernilai positif karena mengajak mahasiswa dan masyarakat untuk kembali membumikan budaya nasional Indonesia.

Rektor mengatakan Pancasila sendiri adalah jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila adalah refleksi budaya, nilai, dan kepercayaan masyarakat Indonesia secara menyeluruh.

Menurutnya, Pancasila dengan lima sila yang masing-masing memuat nilai Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan (musyawarah mufakat), dan keadilan sosial merupakan satu kesatuan yang utuh.

“Pelaksanaannya juga tentu harus utuh. Dan, ini yang perlu terus menerus dibumikan termasuk oleh para mahasiswa sebagai bagian dari generasi muda,” kata Rektor.

Dekan FE Unkris Dr. Imam Wibowo pun menyambut baik kegiatan Ecufest ini. Sebenarnya, kegiatan Ecufest rutin digelar mahasiswa FE. Namun, baru kali ini mengangkat soal potensi ekonomi budaya nasional.

“Inisiatif ini tentu sangat bagus dan perlu terus dilanjutkan. Karena budaya nasional sejatinya merupakan kekayaan bangsa,” tuturnya.

Kebudayaan bangsa ini, lanjutnya, harus dirawat dan dikelola terus agar dapat menghasilkan nilai kesejahteraan bagi masyarakat.

Menurutnya, budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal negara lain yang telah ada di Indonesia merdeka pada 1945.

Kebudayaan nasional dalam pandangan nasional Ki Hajar Dewantara adalah “puncak-puncak dari kebudayaan daerah”. Wujudnya bisa berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional.

Kebudayaan nasional, lanjutnya, bisa juga berarti sifat utuhnya bangsa, teristimewa mengenai tingkatan atau derajat kemanusiaannya, baik lahir maupun batin.

Dekan FE menambahkan perlunya generasi muda untuk lebih produktif sejak dini dengan memperkaya penguasaan ketrampilan baik hardskill maupun softskill untuk memenangkan persaingan di era disruptif.

Kegiatan Ecufest diisi dengan talkshow yang menampilkan narasumber Aditya Gumay. Seorang pegiat budaya sekaligus sutradara film.

Aditya Gumay membawakan materi ‘Peran Generasi Muda dalam Melestarikan serta Menjaga Nilai Ekonomi dalam Kebudayaan Indonesia di Era Digital’.

Di hadapan para mahasiswa, Aditya Gumay memaparkan mengenai bentuk-bentuk kebudayaan nasional dan pengaruh digitalisasi pada kebudayaan nasional.

Aditya juga membahas terkait potensi budaya nasional yang bisa dikembangkan pada era digital seperti sekarang ini.

“Kita adalah negara dengan ragam budaya yang sangat kaya. Budaya-budaya ini jika dikembangkan dapat mendatangkan potensi ekonomi yang luar biasa,” tandasnya dalam talkshow yang dimoderatori Dhistianti Mei Rahmawantari, Dosen FE.

Sebelumnya, Ketua BEM FE Unkris Muhammad Irhash Arsyhi, mengatakan, kegiatan Ecufest bertujuan memberikan kesadaran bagi anak muda dalam potensi ekonomi yang dimiliki Indonesia pada era digital.

Bentuk kegiatannya meliputi penampilan Palang Pintu, talkshow kebudayaan, tarian tradisional, musikalisasi puisi, modern dance dan opening ceremony Semarak Economic Vaganza 2022.

“Kami berharap Economic Culture Festival Unkris ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa Unkris tentang kebudayaan apa saja yang memiliki potensi untuk dikembangkan pada era digital ini,” tutupnya.

Leave a Comment