-0.1 C
New York
02/12/2024
Aktual Food Gaya Hidup

Annisa Ahlush Shuffah, Perempuan Muda di Balik Suksesnya “Chamilan Endes”

JAKARTA (Pos Sore) — Siapa yang tidak suka makan cemilan? Bisa dibilang hampir semua orang, mulai anak-anak hingga dewasa suka yang namanya ngemil.

Biasanya, aktifitas ngemil dilakukan saat menonton televisi, film, ngumpul bareng teman, keluarga dan sebagainya.

Beragam cemilan kekinian mulai muncul di mana-mana. Peluang usaha inilah yang ditangkap oleh Annisa Ahlush Shuffah, perempuan cantik yang biasa disapa Icha.

Icha mulai “membaca” pangsa pasar. Awalnya, dara manis ini kerap melihat kebiasaan teman-teman kantornya yang suka konsumsi cemilan pedas.

Saat itu, makaroni menjadi cemilan yang lagi hits. Icha pun mulai mencoba bisnis makaroni. Pada 2017 lahirlah Makaroni Endes.

Ciri khas dari Makaroni Endes ini, tidak berminyak, meski proses pembuatannya digoreng.

“Makaroninya seperti di oven karena tidak berminyak sama sekali. Kami punya teknik sendiri dan ini yang membedakan makaroni dari brand lain,” kata Icha bersemangat.

Icha tidak hanya terpaku pada kesuksesan usahanya lewat Makaroni Endes. Ia membaca peluang usaha yang lain.

Atas saran dari teman-temannya, anak kedua dari tiga bersaudara ini mencoba cemilan lain seperti kripik slondok ebi, kerupuk kulit ebi, kurma cokelat almond, kurma cokelat keju.

Juli nanti, ia akan mengeluarkan produk barunya yaitu donat sereal dan biji kopi cookies.

Alhasil, brand Makaroni Endes berubah menjadi Chamilan Endes sebab cemilan yang dijual saat ini, tidak hanya makaroni saja.

“Aku ingin produk cemilan dari satu brand bisa dinikmati oleh satu keluarga,” ujar alumnus dari Management Transportasi Laut, STMT Trisakti dengan predikat cumlaude ini.

Misalnya slondok, cemilan untuk ibu, biji kopi cookies dipilih ayah untuk teman ngopi dan donat sereal untuk anak.

Produk Chamilan Endes dipasarkan mulai dari harga Rp 10.000 hingga Rp 55.000.

Icha juga memberikan kesempatan kepada siapa saja yang tertarik untuk menjadi reseller Chamilan Endes. Icha selaku owner akan memberikan pelatihan cara mendapatkan keuntungan tanpa harus mengeluarkan modal.

Follow saja instagram @chamilan.endes dan instagram Icha @ahlushuffah untuk mendapatkan informasi seputar menjadi reseller. Rencananya, pada Juli nanti, produk-produk Chamilan Endes sudah bisa diperoleh di Shopee dan Tokopedia.


Membuka lapangan kerja
Selain bergerak di bisnis cemilan, dara kelahiran Jakarta, 4 Desember 1994 ini juga mengembangkan usaha catering hingga wedding organizer (WO).

CHAMEAL Catering merupakan brand catering Icha hadir dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
Dalam mengelola usaha catering ini, Icha memberdayakan ibu-ibu yang tinggal di sekitar rumahnya.

“Ibu-ibu inilah yang jadi tukang masaknya. Pangsa pasarku banyak yang suka masakan ibu-ibu. Selain kangen dengan masakan ibu, rasanya juga lebih kuat dibumbu,” ujarnya.

Kuat dibumbu, free ongkir dan tanpa MSG di setiap makanan menjadi ciri khas dari CHAMEAL Catering.

Ingin mengetahui lebih jauh tentang CHAMEAL Catering, bisa follow Instragram @chameal.catering.

Ketika pandemi Covid-19, Icha merasakan juga imbasnya. Saat pandemi, banyak kantor yang mengharuskan WFH, jadi pesanan ke perkantoran menurun. Begitu pula pesanan buat pesta perkawinan.

“Kalaupun ada, pesanan nasi box,” ungkapnya.

Meski demikian, pandemi tidak menyurutkan semangatnya untuk berusaha. Ia mencoba menjual makanan frozen. Upaya ini dia lakukan agar belasan karyawannya bisa memperoleh penghasilan dan tidak kehilangan pekerjaan.

Dia mengaku bahagia bila melihat orang-orang yang dibantunya bersama keluarga mereka sejahtera. Selain itu, bisa membuka lapangan pekerjaan.

Icha mengatakan, dalam menjalani usaha CHAMEAL Catering dan WO, tak perlu modal besar.

Menurutnya, kunci usaha bukan hanya modal. Bahkan tidak perlu modal besar, tetapi punya niat dan business plan.

“Aku awal bikin catering dengan modal Rp 0. Masak di rumah, alat-alat memasak pakai punya ibu dan uang untuk membeli bahan masakan dari pembeli catering yang sudah transfer di h-2 ,” tutur karyawati di salah satu perusaaan minyak dan gas multinasional inu.

Namun dengan berjalannya waktu, dia membuat PT untuk usahanya tersebut. Menurutnya, dengan adanya PT, cateringnya bisa bekerjasama dengan banyak pihak instansi pemerintahan maupun perusahaan swasta besar.

Masih aktif bekerja tidak menjadi hambatan baginya untuk memiki usaha cemilan, catering dan wedding organizer. Manajemen waktu menjadi salah satu kuncinya.

“Aku punya tim yang selalu membantu. Bagiku, kerja di kantor itu ada batas usianya. Harapanku, kalau suatu saat aku resign dari kantor, bisnisku sudah running,” tuturnya.

Hal ini juga sesuai dengan motto hidupnya, “Success doesn’t have to wait until old”

Ke depannya, perempuan berzodiak sagitarius ini berencana merambah ke bisnis fashion khususnya fashion hijab.

Icha juga ingin memiliki restoran yang dilengkapi dengan banyaknya ruang meeting yg bisa dipesan perusahaan” untuk meeting.

Di akhir wawancara, Icha membagikan tips bagi mereka yang masih aktif bekerja, tetapi ingin punya bisnis.

Menurutnya,ada 3 cara agar pekerjaan di kantor dan bisnis dapat berjalan secara beriringan yakni harus mau capek, bisa membagi waktu dan mengatur waktu dengan bijak.

“Dan, terpenting ialah harus konsisten jalani keduanya secara bersamaan,” tandasnya.

Leave a Comment