JAKARTA (Pos Sore) — Universitas Krisnadwipayana (Unkris) mengadakan Wisuda Sarjana ke-61, Pascasarjana ke-25, dan Program Doktoral ke-9 secara luring (offline), Kamis 19 Mei 2022, di Jakarta Convention Center (JCC).
Kegiatan wisuda yang mengangkat tema “Wujudkan Insan Unggul dan Beradab” ini juga disiarkan secara langsung di YouTube di channel Unkris TV
Wisuda diikuti oleh 1.222 orang wisudawan. Terdiri atas program S1 sebanyak 937 orang dan program magister 285 orang. Proses wisuda dengan protokol kesehatan yang cukup ketat.
Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia, Prof. Yasonna H Laoly, SH, M.Sc, Ph.D yang menjadi keynote speaker, menyampaikan, bangsa Indonesia saat ini menghadapi tantangan global abad 21.
Yaitu pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) yang mencakup pemenuhan kebutuhan manusia, lingkungan, dan spiritual. Pencapaian tantangan tersebut menghadapi kendala dan tantangan ketika pandemi Covid-19 menghantam dunia.
Di sisi lain, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi tidak bisa dibendung dan semakin pesat berkembang. Sisi positifnya, mampu mempercepat penyebaran informasi.
Sisi negatifnya, dapat berpotensi menimbulkan pemahaman beragam atas isu-isu global dan nasional yang mengancam keamanan, keberagaman dan cederung mengoyak nasionalisme kita.
Menurutnya, proses globalisasi dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini telah menciptakan transparansi global. Batas-batas fisik kedaulatan suatu negara seolah-olah tidak ada, sehingga menghadirkan dunia tanpa batas (borderless world).
Perkembangan juga kemajuan ilmu pengetahuan teknologi informasi dan komunikasi, telah mendorong hubungan sosial dan saling ketergantungan antarbangsa, antarnegara, dan antarmanusia semakin besar.
Globalisasi yang didominasi oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, telah mengubah pola hubungan antar bangsa dalam berbagai aspek dan menjadikan globalisasi sebagai fenomena yang bersifat multidimensi.
“Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi semakin memudahkan semua aktivitas manusia. Kemajuan teknologi telah mendorong perubahan dalam aspek kehidupan manusia, dengan terbentuknya masyarakat dunia yang makin transparan dan terbuka,” katanya.
Menurut Yasonna, kurikulum di perguruan tinggi harus merespons dan adaptif terhadap perkembangan zaman dan teknologi yang sangat cepat dan dinamis. Perguruan tinggi tidak boleh terjebak pada konservatisme baik kurikulum maupun metode pengajarannya.
Sementara itu, Rektor Unkris Dr Ir Ayub Muktiono, M.SP,CQaR menuturkan wisuda tidak hanya sekadar rangkaian acara simbolik pelantikan lulusan melalui pemindahan kuncir toga.
Melainkan bermakna dimulainya proses pembelajaran para lulusan untuk terjun dalam kehidupan bermasyarakat berbekal ilmu yang diperoleh selama di bangku kuliah.
“Saya menyadari untuk dapat bertahan pada situasi dan kondisi serba sulit seperti sekarang ini, diperlukan adanya niat yang kuat dan usaha untuk terus maju dengan dilandasi semangat yang tinggi dalam berusaha dan berkarya, pantang menyerah,” tegasnya.
Rektor melanjutkan, untuk menjadi SDM unggul, setidaknya ada 4 kunci penting yang harus dipegang oleh mahasiswa. Pertama, selalu belajar atau menuntut ilmu. Kedua, membangun networking atau menjalin silaturahmi.
Ketiga, mengimplementasikan ilmu yang diperoleh termasuk memanfaatkan networking yang dimiliki. Keempat, berdoa.
“Jangan pernah takut gagal karena sesungguhnya rintangan itu yang akan membuat kita lebih pintar, dan lebih cerdas,” katanya.
Rektor berharap lulusan Unkris tidak hanya unggul di bidang akademik saja, namun juga memiliki nilai tambah yaitu beradab, yang dapat diartikan memiliki sifat jujur, amanah dan berbudi pekerti baik.
Dalam kesempatan tersebut Rektor juga melaporkan sejumlah kegiatan yang telah
dilakukan Unkris terkait kerjasama dengan berbagai pihak, pengabdian kepada masyarakat, dan kegiatan akademik maupun kegiatan kemahasiswaan.
Di bidang kerjasama, Unkris telah melakukan kerjasama dengan berbagai pihak baik antar perguruan tinggi, dunia usaha dan industri, instansi pemerintah dan swasta maupun lembaga-lembaga lainnya, seperti Kemenkominfo, Kemenpora, LP3I, Yayasan Cakra Inti Indonesia dan HIPMI PT kota Bekasi.
Untuk bidang akademik dan kemahasiswaan, Rektor menyebut Unkris berusaha untuk mendorong dan meningkatkan kreativitas dan inovasi mahasiswa yang muaranya akan diikutsertakan dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kemenristekdikbud dan berbagai kompetisi lainnya.
“Alhamdulillah sejumlah mahasiswa Unkris mampu berprestasi di tingkat regional maupun nasional baik dibidang olah raga, seni, sains maupun kewirausahaan,” jelas Ayub.
Di bidang pengabdian kepada masyarakat, Unkris memiliki beberapa desa binaan. Di antaranya bekerjasama dengan Desa Tugu Utara Kabupaten Bogor, Unkris mendorong Peraturan Desa untuk melindungi masyarakat, melalui Peraturan Desa No. 10 Tahun 2013 tentang Pengendalian Lingkungan Berbasis Masyarakat.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Yayasan Unkris Prof Gayus Lumbuun meminta para wisudawan tidak hanya berhenti sampai di sini dalam menuntut ilmu untuk menggapai sukses.
Tetaplah semangat dalam menuntut ilmu setinggi dan seluas mungkin karena menuntut ilmu tidak mengenal batas usia, demikian halnya dalam meraih kesuksesan tidak ada kata terlambat.
“Yang dibutuhkan adalah keberanian untuk memulai, ketekunan, kejujuran dan semangat,” katanya.
Diakui Prof Gayus, dalam perjalanan Unkris menjadi sebuah universitas hingga mampu bertahan di usia 70 tahun seperti saat ini, tepatnya pada 1 April 2022, tentunya bukan perjalanan yang mudah.
Banyak batu sandungan yang dilalui termasuk di dalamnya konflik internal. Namun bersyukur semua itu dapat diatasi dan dilalui hingga pada akhirnya Unkris dapat tetap eksis melayani masyarakat yang mempercayakan pendidikannya di Unkris.
Prof Gayus menambahkan Unkris semakin berkembang dengan baik. Tidak hanya dari segi sarana dan prasarana yang semakin tertata dan lengkap, namun dari capaian perolehan mahasiswa baru juga terus bertambah secara signifikan.
“Dengan segala pencapaian diyakini bahwa target Unkris menjadi perguruan tinggi unggul di tahun 2025 akan dengan mudah dicapai,” tandasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Unkris Karyatin mengatakan Unkris telah banyak melakukan terobosan baru. Seperti melakukan kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi, dunia industri, instansi pemerintah maupun swasta.
Juga meningkatkan mutu dan kualitas SDM, melakukan pembangunan dan pembenahan kampus, perbaikan kurikulum, serta meningkatkan kegiatan mahasiswa melalui ajang kreatifitas dan kompetisi-kompetisi.
“Semua ini dilakukan demi untuk memajukan Unkris ke depan sehingga Unkris dapat mengikuti perkembangan zaman dan bersaing dengan perguruan tinggi lain yang saat ini jumlahnya semakin banyak,” katanya.
Kabag Umum LLDIKTI 3 Jakarta Noviyanto yang hadir mewakili Kepala LLDIKTI wilayah III Dr Ir Paristiyanti Nurwardani M.P, menyampaikan, Unkris harus terus berdiri di depan.
Harus menjadi salah satu perguruan tinggi yang mampu berkontribusi untuk kehidupan masyarakat yang lebih baik dengan menerapkan pendidikan yang transformatif.
Pendidikan yang mampu mengubah dan berjalan ke arah yang lebih baik, menuju masa depan yang berkelanjutan atau sustainable future.
“Seperti kita ketahui, visi dari Unkris yaitu terwujudnya Universitas Krisnadwipayana menjadi perguruan tinggi unggulan pada 2025,” katanya.
Untuk mencapai visi tersebut, Unkris harus melakukan berbagai langkah strategis, seperti terus meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran sesuai Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Dengan menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat, meningkatkan mutu kesejahteraan SDM berupa dosen dan tenaga kependidikan sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, menjamin ketersediaan sumber belajar yang merata di semua Fakultas dan PPs, dan menciptakan tata kelola universitas yang baik.
Menurutnya, Unkris menjadi salah satu perguruan tinggi swasta di wilayah LLDIKTI III yang sarat dengan prestasi. Bahkan menjadi perguruan tinggi dengan pelaporan PDDIKTI 100% dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.
Pada wisuda kali ini, dilakukan penyerahan dua penghargaan dari MURI untuk wisudawan Unkris, Hadi Poernomo sebagai mahasiswa jurusan hukum tertua di dunia dan penggagas Single Identity Number (SIN) Pajak.
Mantan Direktur Jenderal Pajak Kemenkeu tersebut menjadi satu dari 1.222 wisudawan Unkris yang diwisuda kali ini. Penyerahan penghargaan MURI dilakukan langsung oleh Ketua Umum Museum Rekor Indonesia, Jaya Suprana.