-0.1 C
New York
02/12/2024
Aktual Nasional

Menteri PPPA: Jangan Pernah Lelah Berjuang Menjadi Perempuan Berdaya

YOGYAKARTA (Pos Sore) — Krisis akibat pandemi Covid-19 telah memperbesar kesenjangan gender yang ada dan kondisi ini membuat posisi perempuan menjadi semakin rentan.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengungkapkan, selama masa pandemi, perempuan menjadi kelompok yang paling terdampak.

Dikatakan ada banyak persoalan yang dihadapi kaum perempuan saat pandemi. Banyak perempuan pekerja dirumahkan, atau bahkan diberhentikan, termasuk pekerja formal, informal, dan migran.

Sejumlah besar perempuan mengalami tantangan untuk menjadi tulang punggung keluarga karena suami mengalami pemecatan, terisolasi, atau meninggal dunia akibat Covid-19.

Wirausaha perempuan juga terancam keberlanjutan usahanya. Penyebabnya, penjualan yang sangat menurun dan terjadinya kelangkaan.

“Kondisi ini diikuti oleh harga bahan mentah produksi yang mengalami kenaikan cukup tinggi,” ujar Bintang Puspayoga pada Side-Event G20 EMPOWER, Rebuilding Women’s Productivity Post Pandemic, di Yogyakarta, Rabu 18 Mei 2022.

Menteri PPPA menegaskan potensi perempuan harus terus dikembangkan dan dimaksimalkan. Tidak hanya demi ekonomi negara, tetapi juga demi ketahanan keluarga.

Melalui ajang G20 EMPOWER ini semua diingatkan untuk tidak pernah lelah bersama-sama memberdayakan perempuan, menjadi perempuan berdaya, mendorong wirausaha perempuan untuk terus berinovasi dan melindungi perempuan.

Baik dari stigmatisasi, stereotypes, berbagai konstruksi sosial yang merugikan perempuan dan juga kekerasan berbasis gender.

Bintang memberikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap para advocates atau CEO atau pimpinan perusahaan yang berkomitmen penuh memperjuangkan partisipasi perempuan.

Juga membuka jalan bagi perempuan menunjukkan potensi terbesar di dunia usaha.

Apa yang disampaikan Menteri Bintang juga dibenarkan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Teten Masduki. Katanya, pandemi menghasilkan kemunduran ekonomi dan dampaknya terlihat di UMKM.

Teten menyampaikan, perempuan memiliki dan mengelola sekitar setengah dari sekitar 64,5 juta UMKM. Menjadi catatan khusus, UMKM yang dikelola perempuan mampu menyerap tenaga kerja yang banyak.

Karena itu, dalam masa pemulihan ini, sesuai dengan tema G20, “Recover Together, Recover Stronger” semua harus bersatu membuka solusi untuk pemulihan UMKM yang dikelola perempuan.

“Kami memiliki komitmen tinggi memberikan pelatihan seperti literasi digital, membuka akses finansial dan memastikan perempuan tidak tertinggal dalam setiap aspek pembangunan,” ujar Teten Masduki.

Leave a Comment