JAKARTA (Pos Sore) — Kemampuan berbicara di depan umum atau public speaking, kini menjadi hal yang penting untuk dikuasai. Khususnya dalam pada era digitalisasi ini.
Kemampuan public speaking ini, menjadi syarat utama bagi pembentukan sumberdaya manusia di tengah masyarakat.
Anggota Komisi I sekaligus Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, H. Muhammad Farhan, SE menjelaskan, melalui keterampilan ini, seseorang dapat menyampaikan ide dan gagasan di hadapan banyak orang.
Menurutnya, public speaking adalah bentuk komunikasi yang memungkinkan adanya interaksi langsung antara komunikator dan audiens.
“Biasanya lebih efektif, karena langsung mendapatkan umpan balik atau feedback,” ujar Farhan dalam Webinar Ngobrol Bareng Legislator bertajuk “Public Speaking di Dunia Digital”, Sabtu 4 Mei 2022.
Keterampilan untuk berbicara di depan umum ini, fungsinya kini telah mengalami perluasan. Bukan hanya dapat dimanfaatkan secara tatap muka, namun juga secara dalam jaringan (daring) ataupun online melalui ruang digital.
“Kemampuan public speaking sering digunakan ketika membawakan materi, menjadi moderator, menyajikan presentasi atau memimpin rapat,” tuturnya.
Adapun, kata Farhan, tujuan dari public speaking itu sendiri, di antaranya untuk menyampaikan informasi, mempengaruhi audiens, dan menghibur audiens.
Sedangkan manfaatnya, untuk meningkatkan rasa percaya diri, memudahkan kita dalam menyampaikan ide/pendapat, meningkatkan dan mengasah kemampuan leadership, memicu untuk berpikir kritis.
“Salah satunya dalam pemilihan kata yang digunakan,” katanya seraya menyebutkan beberapa hal yang harus dikuasai dalam public speaking.
Pertama, komunikator dituntut untuk dapat menyampaikan informasi secara terstruktur dan mudah dipahami oleh audiens.
Kedua, komunikator harus memahami akan Pentingnya melakukan riset dan menguasai materi.
Ketika, komunikator wajib mengetahui siapa target audiens dalam pemaparan materi, agar pesan/ide bisa disampaikan dengan tepat.
Pentingnya keterampilan ini, kata Farhan, juga merambah dan sangat bermanfaat bagi hampir segala bidang profesi.
“Selain itu, hal tersebut bisa menjadi nilai tambah di era kompetitif seperti saat ini,” katanya.
Menururnya, perkembangan teknologi informasi memungkinkan menyampaikan ide atau gagasan secara mudah dan kreatif, sehingga pesan dapat disampaikan dengan baik dan tepat sasaran.
Senada dengannya, Dirjen Aptika Kemkominfo, Samuel A Pangerapan, B.Sc mengatakan, dalam hal ini literasi digital turut memegang peranan yang penting. Terutama dalam mengembangkan kualitas SDM di Indonesia.
Kementerian Kominfo pun bersama gerakan nasional, literasi digital, cyber kreasi, serta mitra dan jejaringnya hadir memberikan pelatihan yang dapat meningkatkan kemampuan digital pada seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
“Peningkatan literasi digital adalah pekerjaan terbesar. Karena itu, kami juga tidak bekerja sendiri. Diperlukan kolaborasi yang baik agar tidak ada masyarakat yang tertinggal dalam proses percepatan transportasi digital,” tandasnya.