-0.1 C
New York
02/12/2024
Aktual Internasional Pendidikan

Pandemi Covid 19 Tidak Menurunkan Semangat Pelajar Internasional Belajar ke Belanda

JAKARTA (Pos Sore) — Salah satu bukti keberhasilan internasionalisasi pendidikan di Belanda adalah, dari setiap 7 mahasiswa yang ada di Belanda, bisa dikatakan 1 orangnya merupakan mahasiswa asing.

Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh Nuffic pada 12 April 2022, pada tahun akademik 2021-22, ada 115.068 mahasiswa internasional terdaftar di pendidikan tinggi negeri di Belanda. Jumlah ini meningkat 12,2% (12.507) dibanding tahun sebelumnya.

Sementara itu, jika dilihat dari keragaman asal negara, dibandingkan dengan tahun ajaran 2019-2020 (sebelum pandemi), mahasiswa internasional di Belanda hanya berasal dari 163 negara. Namun di tahun ajaran 2021-2022 negara asal pelajar bertambah menjadi 168 negara.

Program studi yang paling banyak diminati mahasiswa internasional di universitas ilmu terapan (university of applied sciences) adalah bidang ekonomi (economics).

Sementara di universitas riset (research university) adalah bidang sosial (behavioural & social sciences). Bidang tehnik (engineering) serta bahasa dan budaya (language & culture) juga termasuk ke dalam 3 bidang terfavorit di Belanda.

Menurut Koordinator Promosi Pendidikan Nuffic Neso Indonesia, Inty Dienasari, walaupun sekarang Indonesia sudah tidak termasuk ke dalam 10 negara terbesar yang mengirimkan pelajarnya ke Belanda, namun jumlah mahasiswa Indonesia yang berangkat studi ke Belanda tetap meningkat.

“Tahun 2019 ada 1.413, tahun 2020 ada 1.448, dan tahun 2021 ada 1.522 pelajar asal Indonesia di Belanda. Dan angka tersebut hanya menghitung pelajar yang mengambil kuliah S1 dan S2 di Belanda,” sebutnya.

Padahal banyak juga pelajar Indonesia yang mengambil short course atau mengikuti pertukaran pelajar ke Belanda. Penerima beasiswa IISMA saja ada lebih dari 50 yang berangkat ke Belanda di tahun 2021, belum lagi menghitung yang sedang melakukan riset di Belanda untuk mengambil gelar PhD.

Menurut Inty, yang melakukan riset untuk mengambil gelar PhD di Belanda biasanya mendapatkan visa kerja. Karena itu, tidak dikategorikan sebagai pelajar (visa studi) oleh imigrasi.

Para peneliti itu biasanya mendapatkan gaji berdasarkan kontrak kerja dari institusi riset atau universitas riset.

PhD Recruitment
Inty menambahkan, untuk membantu para peneliti yang mendapatkan beasiswa S3 dari pemerintah Indonesia dan ingin melakukan riset di Belanda, Nuffic Neso Indonesia rutin menyelenggarakan acara PhD recruitment, sejak tahun 2018.

“Di acara ini, kami memfasilitasi agar para peneliti dapat mempresentasikan proposal penelitiannya dan berdiskusi dengan calon professor pembimbing,” lanjutnya.

Untuk tahun ini, akan menyelenggarakan dua kali PhD recruitment. Pertama, di awal Oktober, ini sifatnya global dan acaranya online. Di sini, para peneliti Indonesia bersaing dengan para peneliti dari negara lain untuk bisa mendapatkan tempat penelitian di Belanda (juga pendanaanya).

Kedua, di akhir Oktober. Untuk yang ini, rencananya interview akan diadakan di Jakarta dan memprioritaskan bagi mereka yang sudah atau mempunyai peluang untuk mendapatkan beasiswa S3 dari pemerintah Indonesia.

Bagi yang tertarik untuk mengikuti PhD recruitment global bisa diklik pada link ini. Sementara bagi yang menginginkan info lebih lanjut mengenai studi di Belanda dapat mengirimkan WA di nomor 08119408146.

Leave a Comment