8.9 C
New York
27/10/2024
Aktual Ekonomi Nasional

Penting Literasi Digital Bagi Pelaku UMKM

JAKARTA (Pos Sore) — Literasi digital kini menjadi hal yang sangat dibutuhkan, mengingat perkembangan ruang dunia maya yang semakin melesat.

Ilmu atau edukasi ihwal ini, menjadi kunci bagi manusia untuk berselancar dengan aman dan nyaman dalam setiap aktivitas yang dijalani di ruang digital.

Salah satunya bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Tanah Air.

Anggota Komisi 1 DPR RI, Kresna Dewanata Prosakh, memaparkan, dari 73% pengguna internet di Indonesia, hanya sebanyak 18% di antaranya pengguna dari kalangan UMKM.

Menurutnya, hal itu cukup disayangkan mengingat begitu penting penggunaan internet di era pandemi ini. Terutama dalam membantu meningkatkan produktifitasnya.

“Seluruh jaringan UMKM harus bisa memanfaatkan keadaan tersebut. UMKM dijadikan ujung tombak atau sendi-sendi perekonomian negara kita,” kata Kresna dalam Webinar bertajuk “Ngobrol Bareng Legislator: Literasi Digital Bagi Pelaku UMKM”, Rabu 6 April 2022.

UMKM, katanya, harus sebaik mungkin memanfaatkan internet dan teknologi yang tersedia dan dapat dijangkau hingga pelosok daerah.

Pemanfaatan teknologi digital harus sampai ke masyarakat melalui UMKM-UMKM di Indonesia.

Penggunaan jaringan berbasis internet ini, dapat berguna untuk mempercepat penjualan produk dan memasarkan produknya.

“Market di Indonesia sendiri merupakan pasar potensial. Untuk itu, betapa pentingnya para pelaku UMKM agar bisa melek digital dan pentingnya literasi digital,” tandasnya.

VP Commercial Nabati Digital, Hanafi Kurniawan, menjelaskan, saat ini di Indonesia perkembangan digital bisnis sangat besar.

Perkembangan perusahaan konvensial juga sekarang fokus untuk mengembangkan bisnis digitalnya

Total dari 345 juta orang terkoneksi dengan internet. Pengguna internet dan sosial media jauh bertumbuh sesuai populasi.

Rata-rata masyarakat Indonesia menggunakan internet sebesar lebih dari 8 jam sehari. Dari 8 atau 9 jam itu 3 jam digunakan untuk sosial media.

Sebanyak 93% menggunakan youtube, sisanya whatsapp, instagram, sekarang sedang booming Tiktok. Aplikasi ini digunakan untuk menjangkau konsumen.

“Digital marketing adalah segala bentuk aktivitas pemasaran produk atau jasa menggunakan teknologi digital,” jelasnya.

Dikatakan, dgital marketing ada 4 jenis utama. Pertama, website marketing yang harus mewakili merk, produk, dan layanan secara mengesankan.

Kedua, paling banyak digunakan juga email marketing. Sering kali digunakan sebagai pancingan untuk mendaftar dan melakukan transaksi.

Ketiga, iklan internet yang mengiklankan produk di area tertentu atau sasaran tertentu. Iklan internet yang paling populer adalah Google Ads dan Facebook Ads.

Keempat, social media marketing. Lebih dalam lagi sosial media marketing yaitu tujuan utama untuk membangun dan meningkatkan kepercayaan terhadap sebuah brand.

Menurutnya penggunaan media sosial dalam memasarkan produk bagi pelaku usaha, memiliki beberapa keunggulan.

“Manfaat melakukan promosi di sosial media brand dan produk lebih cepat dikenali, dan menjadi tempat berinteraksi dengan pelanggan,” katanya.

Selain itu, menunjukkan ciri khas brand dan produk, dapat menjangkau lebih banyak orang, serta meningkatkan kepercayaan pengikut terhadap bisnis.

“Strategi sosial media marketing itu kita harus kenali dulu audience kita. Dengan mengenali audience, kamu bisa menentukan bentuk tindakan apa yang cocok untuk melakukan pemasaran di media sosial,” terangnya.

Ia menuturkan, terdapat tiga hal yang harus dilakukan ketika melakukan sosial media marketing.

Pertama adalah fokus pada tujuan. Apakah untuk promosi? Untuk melayani pelanggan? Atau mengarahkan pelanggan ke website?

Kedua, pilih media sosial yang cocok dengan sasaran konsumen. Bisa facebook, instagram, twitter, youtube.

“Ketiga, sajikan konten yang unik. Kamu bisa mengemas konten tersebut agar lebih menarik dan berbeda dari yang lainnya, seperti video atau infografis,” tuturnya.

Untuk itu, Dirjen Aptika Kemenkominfo, Samuel Abrijani Pangerapan, menyatakan, Kementerian Kominfo hadir untuk menjadi garda terdepan dalam memimpin upaya percepatan transformasi digital Indonesia.

Dalam hal ini, Kemenkominfo memiliki peran sebagai regulator, fasilitator, dan ekselerator di bidang digital Indonesia.

Berbagai pelatihan literasi digital yang diberikan berbasis empat pilar utama, yaitu kecakapan digital, budaya digital, etika digital, dan pemahaman digital.

“Hingga tahun 2021 tahun program literasi digital ini telah berhasil menjangkau lebih dari 12 juta masyarakat Indonesia,” pungkasnya.

Leave a Comment