14 C
New York
27/10/2024
Aktual Fashion hukum

PKB Desak Kapolri Tarik Pasukan Dari Desa Wadas

Suasana Pengukuran Tanah Di Desa Wadas Purworejo Yang Berbuntut Kericuhan. (foto : Ist)

JAKARTA (Pos Sore) — Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa, Luqman Hakim mendesak kapolri untuk untuk segera menarik pasukan dari Desa Wadas dan melepas warga yang ditahan karena menpertahankan haknya.

Ketika rakyat telah menjadi korban, apa pun dalil yang dipakai, pasti tidak bisa diterima akal sehat dan hati nurani, ungkapannya, Kamis (10/2) menanggapi masalah pembebasan lahan di Desa Wadas, Purworejo yang berbuntut kericuhan.

Dengan keras dia mengatakan, kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian hanya manambah daftar panjang derita dan kesengsaraan warga yang selama ini telah manjadi korban agitasi para provokator dan hasutan makelar kasus (markus) yang menunggangi permasalahan pembebasan lahan milik warga.

“Kapolri harus merespons positif desakan NU, Muhammadiyah, PKB dan kelompok masyarakat lainnya, agar menghentikan represi aparat polisi kepada warga, sekaligus saya minta agar Kapolri menarik seluruh pasukan polisi dari Desa Wadas dan sekitarnya,” tegas Luqman.

Wakil Ketua Komisi II DPR itu juga meminta Badan Intelijen Negara (BIN) turun tangan menyelidiki siapa pihak yang memperkeruh kasus di Desa Wadas.

“Mereka inilah, para provokator dan markus, yang seharusnya ditangkap polisi, bukannya warga desa biasa yang tidak bersalah,” imbuh Luqman.

Pemerintah pun harus mengkaji kembali rencana pembangunan Waduk Bener, apakah benar-benar diperlukan atau tidak. Termasuk penambangan batu andesit di Desa Wadas.

“Apabila kajian ekologi dan analisa dampak lingkungan menghasilkan kesimpulan mudharat yang lebih besar, yakni akan terjadi kerusakan lingkungan hidup di Desa Wadas dan sekitarnya, saya minta pemerintah membatalkan rencana penambangan batu andesit di Desa Wadas,” sambungnya. (hasyim)

Leave a Comment