BEKASI (Pos Sore) — Penguatan usaha mikro menjadi salah satu agenda utama Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM). Disadari sektor mikro paling besar menyerap tenaga kerja dan berkontribusi cukup tinggi terhadap Product Domestic Bruto (PDB) nasional.
Data KemenKopUKM menyebut usaha mikro di Indonesia mencapai 63,4 juta, usaha kecil sebanyak 783,1 ribu dan usaha menengah sebanyak 60,7 ribu. Kontribusi sektor UMKM terhadap PDB mencapai 61,07 persen dan mampu menyerap tenaga kerja hingga 97 persen dari total tenaga kerja di Indonesia.
Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM, Eddy Satriya, mengatakan, salah satu penguatan usaha mikro yang dilakukannya adalah dengan menggandeng BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) dengan menjalankan program “Jaga Usaha”.
Program ini berupa pemberian dukungan modal usaha bagi pelaku usaha mikro yang terdampak Pandemi Covid-19 sebesar Rp1 juta per orang. Pada 2021 sinergi antara KemenKopUKM dengan BAZNAS terbukti telah berhasil membantu permodalan kepada ribuan pelaku usaha mikro di berbagai wilayah di Indonesia.
“Alhamdulillah kita dapat dukungan luar biasa dari BAZNAS. Jadi, kita berterima kasih sekali pada BAZNAS dengan tim yang solid ikut berpartisipasi bantu usaha mikro terutama mereka yang terdampak Pandemi,” kata Eddy.
Ia menyampaikan hal itu dalam sambutannya pada acara Santunan Anak Yatim dan Penyerahan Secara Simbolis Program Bantuan Kita Jaga Usaha (KJU) BAZNAS di Yayasan Pundi Amal Bakti Umat, di Bekasi, Kamis, 6 Januari 2022.
Dalam program Jaga Usaha ini, KemenKopUKM melakukan kurasi kepada pelaku usaha mikro sebelum mendapatkan dukungan modal usaha dari BAZNAS. Ia berharap dengan bantuan yang selama ini sudah diberikan dapat membangkitkan semangat berusaha sehingga ke depan perekonomian mereka bisa bangkit kembali usai diterpa pandemi.
“Kita kurasi mereka itu sesuai syarat dari BAZNAS. Ke depan kita harap situasi kembali stabil dari pandemi. Memang tidak banyak yang dapat dibantu tapi kalau situasinya memang berlanjut dan pelaku usaha mikro masih perlu dibantu kenapa tidak,” lanjutnya.
Di tempat yang sama Ketua BAZNAS, Nur Chamdani, menegaskan, pihaknya siap menjadi yang terdepan dalam upaya menjalankan program Jaga Usaha. Menurutnya, program ini menjadi salah satu dari program utama selain dari program Jaga Ulama dan Jaga Yatim.
“Ke depan tentu menjadi komitmen BAZNAS, insyaallah misi BAZNAS menjadi lembaga utama dalam mensejahterakan umat. Insyaallah permasalahan kemanusiaan tetap menjadi prioritas kami,” kata dia.
Terkait dengan program Jaga Usaha, dia membenarkan selama ini telah menjalin sinergi yang erat dengan KemenKopUKM. Setidaknya, ada dua skema dalam menjalankan program ini yaitu dengan memberikan dukungan berupa modal usaha bagi pelaku usaha mikro.
Kemudian BAZNAS memborong produk pelaku usaha mikro khususnya di sektor makanan dan minuman untuk selanjutnya didonasikan ke lembaga-lembaga kemanusiaan seperti panti, yayasan dan lainnya. Ada 2 skema kerja dari Jaga Usaha yang sudah dijalankan bersama KemenKopUKM pada 2021.
“Ada dua model BAZNAS dalam membantu usaha mikro pertama dengan memborong produk warung-warung kecil, kita beli lalu kita bagikan kepada para mustahiq korban Covid dan ada juga bantuan modal usaha bekerja sama dengan KemenKopUKM,” lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Pundi Amal Bakti Ummat, Qodiran, berterima kasih kepada KemenKopUKM dan BAZNAS yang telah memberikan dukungan kepada yayasannya, khususnya kepada anak-anak yatim yang diasuhnya.
Dia berharap program-program serupa dapat dilanjutkan sehingga akan semakin banyak anak yatim di Indonesia yang mendapatkan dukungan modal – spiritual dari pemerintah.
Sebagai informasi, dalam acara ini juga diserahkan berupa modal usaha secara simbolis bagi lima pelaku usaha mikro di wilayah Bekasi. Selain itu, dilakukan penyerahan santunan berupa kebutuhan pokok dan peralatan sekolah bagi anak-anak yatim piatu dari Yayasan Pundi Amal Bakti Ummat.