14 C
New York
27/10/2024
Aktual Gaya Hidup Kesehatan

Gebyar Isi Piringku PAUD 2021, Cara Danone Edukasi Guru dan Orang Tua Sajikan Anak Makanan Gizi Seimbang

JAKARTA (Pos Sore) — Danone Indonesia merilis Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021. Dari studi ini menunjukkan angka stunting turun 3,3 persen menjadi 24,4 persen dibandingkan dari data 2019 yang mencapai 27,7 persen.

Meski angkanya menurun, namun angka tersebut masih lebih tinggi dibandingkan angka yang dianjurkan WHO yaitu di bawah 20%. Adanya fakta ini harus menjadi perhatian semua pihak karena stunting akan menentukan masa depan anak.

Karyanto Wibowo, Direktur Sustainable Development Danone Indonesia, menekankan, jika kondisi ini tidak segera ditangani bersama, maka juga akan dapat berdampak buruk bagi negara, hingga dapat menimbulkan kerugian ekonomi bagi negara.

Kerugiannya mencapai sebesar 2-3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) per tahun, atau sekitar Rp 400 triliun rupiah per tahun, dengan asumsi PDB Indonesia tahun 2020 sebesar Rp 15.434 triliun.

Karena itu, Danone Indonesia menyelenggarakan Gebyar Isi Piringku PAUD 2021 bertajuk “Membangun Generasi Sehat Melalui Edukasi Gizi Seimbang Sejak Dini”, Rabu, 29 Desember 2021.

Kegiatan ini dalam rangka memeringati Hari Ibu yang dilakukam serentak secara luring dan daring di 7 provinsi, yaitu Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali.

Adapun porsi Isi Piringku terdiri dari kombinasi 50% buah dan sayur – 1/3 buah dan 2/3 sayur, serta 50% karbohidrat dan protein – dengan pembagian 1/3 lauk dan 2/3 karbohidrat.

Dia berharap dari kegiatan tersebut menjadi salah satu langkah penting pencegahan stunting. Dengan mengajak ribuan orang tua, khususnya ibu, dan para guru agar terus meningkatkan peran aktif mereka dalam pemenuhan gizi seimbang anak sejak dini.

“Dalam mempersiapkan anak-anak Indonesia menjadi generasi emas pada 2045, dibutuhkan perhatian bersama bagi mereka,” katanya.

Agar bisa mendapatkan tumbuh kembang yang maksimal melalui perhatian pada fondasi penting bagi kesehatan anak yaitu pemenuhan gizi yang baik sejak dini.

Asupan makanan yang tidak sesuai kandungan gizi dapat menyebabkan pertumbuhan kognitif dan fisik anak terganggu.

Seperti halnya permasalahan kesehatan yang masih dihadapi oleh anak-anak Indonesia yaitu stunting yang merupakan masalah gizi kronis yang terjadi karena kurangnya asupan gizi.

Upaya edukasi gizi seimbang harus terus ditingkatkan baik di lingkungan sekolah melalui para guru maupun di rumah melalui peran orang tua, khususnya ibu.

“Danone Indonesia berkomitmen mendukung upaya pemerintah dalam rangka menurunkan angka stunting di Indonesia,” katanya.

Sejak tahun 2018-2021, Danone Indonesia telah berhasil menjangkau 4.976 PAUD, 10.318 guru, 125.849 orang tua dan, 131.144 siswa dengan Program Isi Piringku PAUD.

Widya Prada Ahli Utama, Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdas dan Dikmen), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Djajeng Baskoro, memberikan apresiasi.

“Pedoman Gizi Isi Piringku dapat menjadi salah satu solusi untuk mengedukasi masyarakat terkait aturan porsi dan jenis makanan apa saja yang dibutuhkan si kecil,” katanya.

Menurutnya, guru di sekolah sangat berperan untuk mengedukasi tentang gizi seimbang kepada anak-anak peserta didik. Pihak swasta juga berperan penting dalam ikut mengedukasi tentang gizi seimbang sebagai upaya pencegahan stunting di Indonesia.

“Edukasi guru dan orang tua tentang gizi seimbang melalui Pedoman Gizi Isi Piringku ini dapat mendukung terciptanya generasi masa depan yang lebih maju,” ujar Djajeng.

Kegiatan ini menghadirkan Ketua Tim Penyusun Modul Isi Piringku 4-6 tahun dari Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Ir. Sri Anna Marliyati, MSi.

Ia mengatakan, mengenalkan anak pada makanan sehat pada usia dini sangatlah penting. Tujuannya, agar anak tidak mengalami stunting. Kondisi yang akan menentukan masa depan anak.

“Peran guru PAUD/TK mengedukasi di sekolah dan orang tua menerapkannya di rumah adalah kunci utama untuk mengenalkan anak pada jenis makanan sehat,” tegasnya

Hal senada juga disampaikan Mahmud Fauzi, Koordinator Substansi Pengelolaan Konsumsi Gizi, Dit Gizi Masyarakat, Kementerian Kesehatan.

Katanya, edukasi tentang pemenuhan gizi seimbang berperan penting dalam upaya pencegahan stunting dan mempersiapkan anak Indonesia agar tumbuh optimal menjadi generasi maju.

Dikatakan, pencegahan stunting masih terus menjadi fokus pemerintah. Target program untuk menurunkan angka stunting ini hingga 14% pada 2024.

Leave a Comment