JAKARTA (Pos Sore) — Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki, dan Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyaksikan penandatangan kerja sama antara PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) dengan House of Indonesia Econesia atau HOI.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan, dan Director HOI Vidi Vinandar di Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Jumat, 17 Desember 2021.
Lingkup MoU ini antara lain mencakup pertukaran informasi jasa dan produk perbankan, pasar, dan produk-produk unggulan Indonesia di Australia secara transparan. Juga memfasilitasi akses pasar Australia bagi produk-produk unggulan pelaku UMKM Indonesia.
Kerja sama ini juga membahas peluang kolaborasi untuk pengembangan commercial hub ECONESIA yang tengah dikembangkan oleh HOI termasuk mekanisme kerja sama tertentu.
Terdapat juga penyediaan literasi layanan dan produk perbankan oleh BNI sesuai dengan yang disepakati bersama dengan jangka waktu dua (2) tahun.
Turut menyaksikan penandatangan kerja sama ini yaitu Sekjen Dekranas Gati Wibawaningsih, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi, dan Direktur Bisnis UMKM BNI Muhammad Iqbal.
HOI sendiri adalah sebuah entitas bisnis yang dikelola oleh diaspora Indonesia di Sydney Australia. Selama ini sudah aktif melakukan importasi produk-produk dari Indonesia dan dipasarkan di Australia.
Ekosistem Diaspora Indonesia tumbuh cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir. Tren ini pun membuka potensi bisnis global yang kuat bagi UMKM nasional.
Dalam sambutannya, Teten menyakini UKM Indonesia mampu bersaing di pasar internasional. Terlebih, sudah banyak UKM yang menerapkan prinsip eco-friendly dan sustainability.
“Banyak UKM Indonesia yang sudah memenuhi standar atau persyaratan yang ditetapkan Australia,” kata menkop.
Sebut saja ketentuan label dan kemasan, prosedur karantina seperti Biosecurity Act and Imported Food Control Act, atau perlindungan konsumen yakni Australian Consumer Law.
Karena itu, menkop berharap BNI Xpora dapat menjadi mitra UMKM. Tidak saja menyediakan sumber pembiayaan ekspor, tapi juga dukungan penunjang perluasan pasar. Diharapkan pula menjadi pendampingan bagi UMKM baik yang berusaha di dalam negeri maupun di luar negeri.
“HOI ini, saya harap dapat berfungsi maksimal dan menjadi ujung tombak yang menawarkan dan menjual produk unggulan UMKM baik berupa barang dan jasa,” kata menkop.
Selain itu, menjadi pembina untuk design dan jenis produk yang sesuai dengan persyaratan, selera dan tuntutan pasar setempat.
Dalam kesempatan tersebut, Royke Tumilaar mengatakan, kolaborasi dengan berbagai pihak ini pelaku UMKM nasional akan memiliki value proposition yang unggul dan fitur-fitur yang lebih relevan.
Harapannya, dengan kerjasama BNI dan HOI Sydney ini berbagai hal seperti pengadaan produk-produk unggulan Indonesia bisa berkelanjutan.
“Juga menjadi kesempatan bagi UMKM naik kelas sehingga dapat tercapainya 500.000 pelaku UMKM ekspor di tahun 2030,” sebutnya.
Dia menambahkan, Indonesia masuk ke dalam peringkat 15 negara dengan jumlah migran terbesar di dunia mencapai sekitar 8 juta jiwa. Sekitar 2,2% berada di Australia.
Seiring besarnya penyebaran diaspora Indonesia, maka potensi tersebut dapat dimanfaatkan untuk mendorong kinerja ekspor Indonesia.
Dengan demikian, diaspora juga mendukung pada aspek ekonomi lainnya seperti kontribusi pada penerimaan remitansi, promosi bisnis dan investasi.
Lalu, terdapat pula manfaat sosial dari peran diaspora yakni untuk mendorong promosi budaya Indonesia dan sebagai salah satu instrumen capacity building untuk negara asal.
Vidi Vinandar pun optimistis ekosistem diaspora di Australia dapat lebih aktif membantu UMKM RI menembus pasar global demi upaya naik kelasnya.
“Kami yakin dapat membantu memasarkan dan mengimpor produk Indonesia. Terlebih kami punya pengalaman lebih dari 30 tahun dalam memfasilitasi beberapa perusahaan Indonesia termasuk BUMN,” ujarnya.
BNI Xpora merupakan one stop shopping solution BNI untuk pelaku usaha UMKM baik yang baru memulai bisnis maupun yang ingin mengembangkan bisnisnya menuju UMKM Go Productive, Go Digital, dan GoGlobal.