Possore.com — Direkrutnya 57 orang mantan pegawai/penyidik KPK oleh Mabes Polri dinilai sebagai sebuah sandiwara yang sempurna. Langkah Mabes Polri menempatkan Novel dkk sebagai ASN (aparatur sipil negara) di Mabes Polri juga dianggap sebagai sandiwara babak akhir dari drama pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Demikian yang dapat disimpulkan dari sejumlah pendapat netizen terkait pernyataan Mabes Polri yang tidak meragukan rekam jejak mantan pegawai KPK yang tak lulus TWK (tes wawasan kebangsaa), hingga Sabtu malam.
Aktivis oposisi yang juga mantan Sekertaris Menteri BUMN, Muhammad Said Didu, melayangkan komentar pendek melalui cuitan di akun twitternya. ‘’ Sandiwara babak akhir,’’ demikian cuitan Didu yang menyertakan cuplikan berita dari Tempo.co: Mabes Polri Tak Ragukan Rekam Jejak Mantan Pegawai KPK yang Tak Lulus TWK.
Sebelumnya, Said Didu pun menilai sikap tersebut sebagai salah satu bagian dari permainan sandiwara, dan sandiwara yang dimainkan tersebut sungguh sempurna.
“Sandiwara yg sempurna,” kata Said Didu seperti dikutip possore.com dari akun Twitter @msaid_didu, Sabtu (2/10)
Kemudian seolah menyindir, Said Didu pun mengungkapkan bahwa Ketua KPK sekarang ini, yakni Firli Bahuri juga masih aktif menjadi polisi.
Terkait pernyataan Polri yang tidak meragukan rekam jejak mereka dan menawari 57 eks pegawai KPK ditempatkan di Bareskrim Polri sebagai ASS (aparatur sipil negara), info terakhir menyebut Novel dkk menyamgbut di mana pun mereka ditempatkan, asal Presiden mengakomodir rekomendasi Komnas HAM dan Ombudsman bahwa tes wawasan kebangsaan (TWK) pegawai KPK bermasalah.
‘’Kita hanya dalam posisi melakukan tugas dan fungsi untuk berkontribusi untuk negara,’’ kata Hotman Tambunan kepada wartawan, Jumat, Hotman mantan Kasatgas Diklat KPK yang menjadi bagian dari 57 eks karyawan KPK yang disingkirkan.(lya)