Possore.com – Angin segar dari Mabes Polri. Visi 57 mantan pegawai/ penyidik KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) yang baru saja diberhentikan dari lembaga anti rasuah itu disebut sebut sama dengan visi Polri.
‘’Untuk rekam jejaknya tak perlu diragukan , itu sudah sama sama nyata dilakukan,’’ ujar Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono, di Jakarta, Jumat (2/10).
Pernyataan Argo ini sebagai bukti keseriusan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ingin merekrut mantan pegawai/ penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan dkk yang baru saja diberhentikan.
Menurut Argo, keinginan Kapolri merekrut Novel dkk ini juga didasari kebutuhan organisasi. Polri, lanjutnya, akan melakukan pengembangan dan penguatan pada Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri.
Kebutuhan dan keinginan Kapolri ini sudah disampaikan kepada Presiden, seminggu sebelum Novel dkkk terpaksa angkat kaki dari KPK. Permohonan Kapolri tersebut sudah dijawab, Selasa (27/9). Presiden meminta Polri berkoordinasi dengan KemenPAN-RB dan BKN.
Argo berharap Novel Baswedan dkk bisa menerima tawaran ini karena ada beberapa ruang di Polri yang perlu diisi. Tempat penugasan yang disiapkan untuk Novel Baswedan Cs, salah satunya adalah pencegahan korupsi. Pos lainnya ialah kegiatan pendampingan pengadaan barang dan jasa dan program penanggulangan Pandemi Covid-19. ” Selain itu, juga ada hal-hal lain yang sesuai dengan kebutuhan organisasi Polri,” kata Argo Yuwono.
Sebelumnya, Novel Baswedan mengatakan akan mempertimbangkan tawaran Kapolri untuk menjadi aparatur sipil negara di Polri. Novel menjelaskan alasan dia dan teman temannya bergabung di KPK adalah untuk memberantas korupsi kepentingan negara dan bangsa.
Ketika para pegawai disingkirkan, maka adanya tawaran itu bisa dianggap sebagai panggilan dari negara dan pemerintah yang mempunyai kebutuhan dan kepentingan untuk memberantas korupsi. . “Ketika negara memanggil untuk kepentingan pemberantasan korupsi, tentu kami akan melihat itu sebagai jalan perjuangan yang penting,” kata Novel. (lya)