Possore.com — Politisi senior Sabam Sirait meninggal dunia. Politisi yang malang melintang di tiga zaman, sejak Orde Lama, Orde Baru, hingga Orde Reformasi, dan penyandang Bintang Mahaputra Utama ini menghembuskan nafas terakhir dalam usia 85 tahun di RS Siloam Karawaci, Tangerang, Rabu malam (29/9).
Politisi senior ini saat ini berstatus anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari daerah pemilihan DKI Jakarta. Berita meninggalnya Sabam yang juga dikenal sebagai salah satu politisi santun itu dikabarkan Putra Nababan yang juga politisi PDI Perjuangan sekaligus menantu Sabam Sirait. Sabam meninggal karena penyakit paru paru kronis.
Sabam Sirait yang dilahirkan di Tanjung Balai, Sumut ini meninggalkan istri, empat anak dan delapan cucu. Ayah dari tokoh muda PDI Perjuangan, Maruarar Sirait, ini dikenal sebagai tokoh penting di PDI Perjuangan, bahkan sejak PDI lahir pada tahun 1973 sebagai hasil fusi dari Partai Nasional Indonesia, Partai Katolik, Partai Kristen Indonesia, partai IPKI dan partai Murba.
Di mata wartawan yang sehari hari meliput di Senayan, sejak dulu, Sabam dikenal sebagai politisi yang akrab, suka berdiskusi dan sekali sekali berkelakar, walau tak jarang keluar juga gaya Bataknya yang tegas bicara tanpa tedeng aling aling.
Banyak teman sesama politisi menempatkan Sabam Sirait ke dalam jajaran politisi yang juga negarawan. Salah satunya, Baharudin Aritonang, mantan anggota DPR dari Golkar. ‘’Beliau salah satu politisi yang juga negarawan,’’ kenang Aritonang.
Catatan Possore,com, terakhir Sabam Sirait ikut bicara mengenai periodeisasi jabatan presiden, yang diusulkan pihak pihak tertentu agar diubah menjadi tiga periode. ‘’Itu merupakan wacana yang dihembuskan sementara pihak untuk mengganggu stabilitas aja,’’ komentar Sabam beberapa waktu lalu. (lya)