Possore.com — Ribut ribut soal pemukulan terhadap Muhammad Kace, tahanan terduga pelaku penista agama, yang dianiaya oleh sesama tahanan di Rutan Bareskrim, ternyata diakibatkan kemarahan Irjen Pol Naopleon Bonaparte yang mengaku tidak terima agamanya, Rasulullah, Alquran, bahkan Allah SWT dihina.
Lebih jauh, terkait perkara penghinaan yang dilancarkan Muhammad Kace, melalui sejumlah unggahan video di Yotube, Napoleon juga menyesalkan pemerintah tidak juga segera menghapusnya. Kace sendiri disebut sebut sebagai seorang murtadin yang sudah menjadi tersangka penistaan agama dan ditangkap pada 24 Agustus 2021.
Irjen Napoleon Bonaparte yang memukul Muhammad Kace, Minggu(19/9) mmenulis surat terbuka yang berisi pengakuannya melakukan penganiayaan terhadap Kace alias Mohammad Kosman. Bonaparte adalah terdakwa kasus penghapusan red notice Djoko Tjandra yang masih ditahan di Rutan Bareskrim Polri.
Di dalam suratnya yang dibagikan kuasa hukumnya, Haposan Batubara, Bonaparte merasa tak terima agamanya dihina oleh M Kece. “Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air sebenarnya saya ingin berbicara langsung dengan saudara-saudara semua, namun saat ini saya tidak dapat melakukannya,” tulis Napoleon.
Bonaparte menyatakan dalam surat terbuka yang kemudian diunggah melalui twiter oleh OposisiCerdas.com, itu bahwa dirinya lahir dan dibesarkan sebagai seorang muslim. Dia menyebut Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin.
“Alhamdulillah YRA, bahwa saya dilahirkan sebagai seorang muslim dan dibesarkan dalam ketaatan agama Islam yang rahmatan lil alamin,” tulis Napoleon.
Napoleon menyatakan siapa pun berhak menghina dirinya namun tidak dengan Allah, Rasulullah dan Al-Quran. Siapapun yang menghina Allah, dia bersumpah akan melakukan tindakan terukur.
“Siapa pun bisa menghina saya, tapi tidak terhadap Allahku, AlQuran, Rasulullah SAW dan akidah Islamku, karenanya saya bersumpah akan melakukan tindakan terukur apapun kepada siapa saja yang berani melakukannya,” ungkapnya.
Napoleon menyebut perbuatan Muhammad Kece sangat membahayakan persatuan dan kerukunan umat beragama di Indonesia. Dia pun menyayangkan konten Kece di media sosial belum dihapus oleh pemerintah.
“Saya sangat menyayangkan bahwa sampai saat ini pemerintah belum juga menghapus semua konten di media, yang telah dibuat dan dipublikasikan oleh manusia-manusia tak beradab itu,” imbuhnya.
Pihak Bareskrim Polri menyebut, Bonaparte telah memukuli dan melumuri Kace dengan kotoran manusia. Hal ini didapat dari hasil pemeriksaan sebagaimana dilansir sebuah kantor berita (19/9). Bonaparte sendiri disebut sebut siap bertanggungjawab atas perbuatannya. (lya)