Menaker RI Ida Fauziyah
JAKARTA (Pos Sore) — Kementerian Ketenagakerjaan bekerja sama dengan Lembaga Kemaslahatan Keluarga Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LKK PBNU) melakukan penguatan pengasuhan anak secara bersama (community parenting) dengan menghadirkan modul Comunity Parenting Desmigratif.
Community Parenting seperti ini sangat bermanfaat bagi keluarga terutama kaum ibu yang bekerja termasuk pekerja migran di luar negeri. Sebab anak-anak merupakan generasi penerus yang akan menentukan masa depan bangsa.
Menaker Ida Fauziyah ketika membuka Forum Pertemuan Para Ahli dalam mencetuskan modul yang bermanfaat ke depan.
Dalam pelaksanaan pilar Community Parenting, kata Ida, ditemukan beberapa permasalahan di lapangan, seperti anak-anak yang kerap mengalami kesulitan berkomunikasi dengan orang tuanya yang menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Juga kesulitan dana untuk sekolah dan keperluan sehari-hari termasuk bermasalah dalam lingkungan masyarakat dikarenakan sering dianggap anak yang tidak memiliki keluarga yang utuh.
Dan yang terpenting adalah pengasuhan anak-anak Pekerja Migram Indonesia (PMI) oleh keluarga asuh biasanya kurang optimal dibandingkan dengan pengasuhan yang dilakukan orang tua kandung.
Oleh sebab itu, kata Mengteri Ida, penyusunan modul yang dilakukan dalam forum Expert Meeting Komunitas Parenting di Demigratif Pembangunan Pola Pengasuhan Berbasis Pekerja Migran ini akan sangat membantu para PMI dalam pengasuhan anak-anaknya.
“Kepedulian kita semua terhadap perkembangan anak-anak PMI dapat menjadi lebih nyata, terutama melalui penyusunan konsep dan model pembangunan community parenting di Desmigratif,” ujar Menaker Ida.
Dia juga menyatakan rasa senangnya
karena modul yang akan dikembangkan bukan saja untuk anak-anak PMI, melainkan juga untuk PMI-nya sendiri, untuk pengganti orang tua dan lingkungan sekitar, serta untuk fasilitator/Petugas Desmigratif.
Konsep dan model pembangunan community parenting di Desmigratif dapat saja berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya, terutama karena adanya perbedaan budaya dan kebiasaan masyarakat setempat. (hasyim)
