17/11/2025
AktualKesraNasional

Kowani Kunjungi LPP Tangerang, Giwo Rubianto: Warga Binaan Lapas Perempuan Tetap Harus Semangat dan Tidak Mudah Putus Asa

JAKARTA (Pos Sore) — Kongres Wanita Indonesia (Kowani) mengadakan Kunjungan Amaliyah Ramadhan 1422 H di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Tangerang, Sabtu (24/4/2021). Mengunjungi warga binaan di lembaga pemasyarakatan perempuan menjadi kegiatan rutin Kowani pada setiap bulan Ramadhan. Kali ini dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.

Ketua Umum Kowani Dr Ir Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd menyampaikan, warga binaan Lapas terutama perempuan dan anak menjadi perhatian Kowani. Perempuan secara kodrati adalah sama yang berfungsi dan kerkedudukan sebagai Ibu Bangsa yang melahirkan generasi penerus masa depan bangsa.

Hanya saja nasib yang membawa para perempuan di LPP Tangerang menjadi penghuni Lapas. Menjadi warga binaan bagi setiap orang bukanlah suatu cita-cita. Namun adakalanya nasib pula yang membawa seseorang hingga berada di lapas.


“Tapi tetap harus semangat agar tidak berputus asa. Ada banyak hal yang bisa dilakukan selama di Lapas sambil menunggu hari bebas tiba. Misalnya mengikuti pelatihan ketrampilan kerja yang banyak digelar oleh Lapas bekerjasama dengan pihak lain,” kata Giwo saat memberikan sambutan.

Dalam kesempatan itu, Giwo menawarkan agar produk hasil karya warga binaan Lapas Perempuan Tangerang untuk bisa dipasarkan melalui Kowani. Baik melalui Kowani Fair maupun even-even lain yang digelar Kowani. Terlebih, Kowani sudah bekerjasama dengan beberapa marketplace. Giwo pun memborong produk kerajinan para penghuni lapas.

Kowani juga membuka kesempatan pelatihan ketrampilan kerja bagi warga binaan. Melalui bidang pemberdayaan ekonomi dan koperasi. Kowani memiliki banyak program pelatihan kerja yang bisa dimanfaatkan oleh pengguni Lapas. Mengisi waktu dengan mengikuti berbagai pelatihan adalah salah satu upaya membunuh kebosanan selama di lapas.

Menurut Giwo, dengan memiliki keterampilan kerja maka ketika ke luar dari lapas, para perempuan warga binaan sudah bisa menentukan arah hidupnya dan dapat hidup mandiri. Ia mengingatkan sebelum ke luar Lapas, para warga binaan sebaiknya banyak belajar.

Termasuk juga memperkaya literasi bacaan melalui keanggotaan Perpustakaan Nasional RI. Kowani berjanji membantu mengurus keanggotaan Perpustakaan Nasional warga binaan Lapas perempuan Tangerang.

“Perempuan itu memiliki tugas penting sebagai ibu bangsa. Karena itu, perempuan harus cerdas, memiliki wawasan dan pengetahuan luas. Kowani memiliki e-library kerjasama dengan Perpusnas RI yang bisa dimanfaatkan oleh siapa saja untuk menambah wawasan dan pengetahuan,” tegas Giwo.

Dalam kesempatan itu, diadakan pula Talk Show “Peduli Perempuan di Lapas dengan Pendekatan Psikologi, Agama, Hukum dan HAM”. Menghadirkan narasumber psikolog senior, Prof Reni Akbar. Guru besar psikologi Universitas Indonesia itu memberi berbagai wejangan bagaimana mengelola diri selama berada di lapas.

Menurut Ketua Kowani Prof Masyithoh Chusnan, talkshow yang juga disiarkan secara langsung melalui Zoom, ini sangat tepat karena menjadi penghuni Lapas tentu tidak terlepas dari persoalan hukum. “Menjadi penghuni Lapas juga akan menimbulkan efek psikologis yang berat dan itu membutuhkan pendekatan agama untuk mengatasinya,” katanya, yang juga menjadi pembicara dalam talkshow tersebut.

Kepala LPP Tangerang Esti Wahyuningsih menyambut baik kunjungan Giwo dan bersama pengurus Kowani. Ia juga berterima kasih karena Kowani sudah memborong hasil karya warga binaan di sini. Hal ini akan membangkitkan kepercayaan diri mereka.

“Bahwa mereka dapat berguna untuk orang lain meski berada di tempat ini,” ucap Esti, yang juga menyemangati para wanita warga binaannya agar mengisi waktunya dengan kegiatan membaca melalui laptop, agar waktu tidak terbuang percuma. (tety)

Leave a Comment