POSSORE – Di tengah pandemi Covid-19 kesadaran warga masyarakat untuk mengaktifkan kartu BPJS (Badan Penyelengggara Jaminan sosial) Kesehatan boleh dibilang menggembirakan. Warga Yang sebelumnya ogah using BPJS Hingga menunggak Iuran beberapa Tahun kini Mulai Ramai-Ramai kepesertaannya.
Mereka tak ingin dalam situasi perekonomian yang sulit seperti sekarang, dimana banyak terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) maupun Work From Home (WFH) mereka tak memiliki jaminan kesehatan. “Kelas tiga sekali pun tak masalah asal masih ada jaminan kesehatan untuk keluarga,” kata Sri Utari, warga Bekasi.
bagi orang yang sudah tua dan terlanjur datang ke kantor cabang, idealnya ada petugas yang bisa membantu melayani hingga mereka terhindar berhubungan dengan calo. Bukankan BPJS adalah lembaga pelayanan?
Sayangnya, peningkatan kesadaran masyarakat dalam mengaktifkan kepesertaan BPJS Kesehatan ini tidak didukung oleh pelayanan yang memadai oleh kantor-kantor Cabang BPJS di sejumlah daerah.
Alih-alih memberikan layanan dalam situasi Covid-19 dan membatasi kontak langsung dengan petugas teller di kantor-kantor cabang, BPJS Kesehatan pun menyediakan berbagai layanan digital. Sebut saja ada layanan Pandawa, Cika, Care Center dengan menelepon ke 1500 400, atau Mobile JKN.
Aplikasi Mobile JKN misalnya, dapat diunduh di smartphone baik yang berbasis Android maupun IOS. Melalui aplikasi Mobile JKN peserta dapat mengakses berbagai layanan administrasi mulai dari perubahan data peserta, pengambilan antrean online di faskes, pengecekan dan pembayaran iuran JKN-KIS, kartu digital yang dapat digunakan untuk mengakses layanan di fasilitas kesehatan dan masih banyak lagi fitur lainnya.
Begitu juga dengan layangan digital Pandawa, Cika, atau Care Center yang entah disadari atau tidak oleh BPJS, ternyata tak semua warga masyarakat sudah akrab dengan layanan tersebut apalagi bagi mereka yang gagap teknologi (gaptek).
“Wah ternyata tidak segampang yang dibicarakan. Dulu saat saya mengurus program relaksasi melalui hp gagal terus. Saya minta tolong anak saya juga gagal. Akhirnya saya datang ke kantor BPJS Kota Bekasi. Disini saya tidak dilayani oleh teller, padahal saya mau bayar. Saya malah diminta mendonwload aplikasi Mobil JKN, ”kata Hasbullah warga Kota Bekasi.
Mendonwload aplikasi Mobile JKN kata, Hasbullah juga tidak semudah membalik telapak tangan. Belum lagi kalau aplikasinya sedang ada gangguan dan perbaikan. “Berkali-kali saya coba download tidak berhasil, sampai ada kader BPJS yang bisa membantu saya. Ini mau bayar saja susah. Saya sudah datang jauh-jauh ke kantor BPJS bukan dibantu, malah disuruh apload Mobile JKN, ”keluh Hasbullah.
Program relaksasi sendiri adalah keringanan yang diberikan kepada para peserta BPJS Kesehatan yang punya tunggakan iuran sampai bertahun-tahun. Melalui program relaksasi kelas berapa pun cukup membayar 6 bulan setelah itu kartu BPJS langsung aktif dan sisa tunggakannya bisa diangsur sampai Desember 2021.
Hal senada dialami Nur Hasanah, warga Jakarta. Saat itu dia sedang mengurus pemisahan pembayaran dan update KK (kartu keluarga). Saat dia datang ke kantor BPJS dia diminta menggunakan layanan Pandawa. Layanan berbentuk chatting yang ditentukan waktunya dibalas oleh petugas adminn.
“Idealnya layanan ini bagus, tetapi apa yang saya sampaikan ke pihak admin setelah menunggu 30 menit sering dijawab dengan pengulangan pengiriman data-data kembali. Pokoknya mengurus menggunakan layanan Pandawa bisa seharian lho. Cilakanya, justru di seputaran kantor BPJS itu banyak yang menawarkan jasa bisa membantu dengan imbalan antara Rp200-Rp300 ribu, ”jelas Nur.
Dari pengamatan POSSORE.COM banyaknya orang-orang yang menawarkan bisa membantu alias calo tak hanya ada di Jakarta, di Kantor BPJS Cabang Kota Bekasi calo-calo itu juga banyak. Mereka menawarkan diri dan bisa membantu “membereskan kesulitan” warga yang tengah berurusan dengan BPJS. Dan anehnya mereka bisa cepat selesai dengan membayar antara Rp200-500 ribu.
Bagi warga yang tidak terbiasa dengan program layanan digital BPJS Kesehatan dan sudah merasa lelah dengan kegagalan-kegagalan, mungkin calo bisa menjadi malaikat penolong.
Memang tak semua warga kesulitan menggunakan layanan digital. Tetapi bagi orang yang sudah tua dan terlanjur datang ke kantor cabang, idealnya ada petugas yang bisa membantu melayani hingga mereka terhindar berhubungan dengan calo. Bukankan BPJS adalah lembaga pelayanan? (emf)