sesungguhnya aku tahu
dia tak ingin berhenti
menunggu dirimu
meski dengan hatinya
yang hancur berkeping
kini, dia sepertinya menyerah
cukupkan sampai di sini
penantian yang sekian lama itu
pergi meninggalkan luka
juga kepedihan tanpamu
tak perlu lagi kau mengetuk malamnya
hentikan saja basa basimu
kutahu kautak benar-benar ingin
karena kaupun terdiam seribu bahasa
membiarkannya terselimuti kesepian
pergilah, kalau memang itu inginmu
semua rasanya telah cukup dia sampaikan
aku tak akan kembali mengulang
untuk memintamu tak meninggalkannya
atau memaksamu untuk tidak melupakannya
akan kubiarkan hari-harinya tanpamu
bukankah itu yang kau inginkan?
yang membiarkannya terdiam dalam lara
terhanyut atas nama cinta
lalu tenggelam
sudah lupakan saja dia
akan kubiarkan kau begitu
sebagaimana inginmu?
tak usah kau hiraukan cintanya
karena tak berarti jua buatmu
aku tahu sudah lama kau ingin pergi
tinggalkan rindunya yang tak pernah habis
lepaskan kenang yang tak pernah terhapus
menutup cintanya yang tak pernah terkikis
mungkin ini waktunya aku melepasmu
aku akan berhenti berharap
hingga tak ada lagi
senyuman yang tersisa
di bibirnya untukmu
bukankah seperti itu maumu?
akan kuseret dirinya
keluar dari bayang-bayang
kenangan indah bersamamu
meski kuharus meneteskan air mata
yang membalut kerapuhannya
aku tak ingin melihat air matanya
mengaliri jiwanya kian merana
membasahi hatinya yang sengsara
karena mengharap dirimu
terlalu dalam luka yang kau gores
ingin kubalut lukanya
dengan kasih sayangku
agar tak ada lagi luka baru
mengingat dirinya yang rapuh
karena cintanya yang tak berjalan semestinya
dia begitu menyentuh rasaku
meski kutahu tak mungkin
cintanya yang dalam padamu
begitu menusukku
seperti goresan sembilu
akan kugubah semua
nada-nada kepedihan
menjadi penggalan cerita indah
dalam lembaran baru
tanpamu di hidupnya
https://www.kompasiana.com/nengsari/5f7a84f8d541df2fc13cbc55/kepadamu-kekasihnya