DALAM suasana Ulang Tahun Yayasan Damandiri, minggu lalu, dalam pertemuan yang dihadiri oleh seluruh jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, lengkap, Wakil Bupati Dr. Subroto, SE, MM dengan seluruh SKPD, Rektor Universitas Muria Kudus, Prof .Dr. dr. Sarjadi, SpPA dan jajarannya, berbagai perguruan tinggi lain di sekitar Kabupaten Jepara, sang Bupati, KH. Ahmad Marzuki, SE mendeklarasikan tekad bulatnya untuk membentuk Posdaya di seluruh desa di Kabupaten Jepara, sebagai ujung tombak untuk membangun keluarga di pedesaan, utamanya untuk mengentaskan kemiskinan yang dewasa ini keluarga miskinnya masih lebih dari 36 persen.
Deklarasi yang dihadiri pula oleh Ketua Tim Penggerak PKK itu memberi kesempatan kepada kaum ibu, yang akhir bulan lalu memperingati Hari Ibu, ikut serta dalam pembangunan sebagai pelaku yang utama. Tim Penggerak PKK menyatakan dukungannya siap melaksanakan program pokok PKK dan memadukannya dengan program-program yang menempatkan keluarga sebagai titik sentral pembangunan. Para Ibu hadir menyatakan bahwa kegiatan pembangunan pedesaan telah menjadi idaman dan selama ini dilaksanakan
dengan gegap gempita.
Disamping para Ibu, kaum Bapak yang sudah sepuh, pensiunan pegawai negeri yang bergabung dalam PWRI yang dipimpin Haryo Soebadi, siap mendukung tekad Bupati. Mereka mengirim beberapa tenaga dalam pelatihan di Haryono Center di Jakarta, dan telah membangun beberapa kegiatan Posdaya di 16 ranting tanpa kendala yang berarti. Masyarakat menganggap bahwa kaum lansia tidak harus masuk panti asuhan, tetapi dapat menjadi pemimpin dan sesepuh di desa untuk mengabdikan pengalaman pembangunan yang berguna untuk masa depan bangsa.
Tekad Bupati Jepara itu, setelah di cek kepada para punggawa SKPD, mendapat sambutan dan dukungan untuk mengerahkan seluruh SKPD kearah pedesaan membantu rakyat banyak yang membangun dan bersatu dalam wadah silaturahmi Posdaya di desa. Sebanyak 100 Posdaya yang baru saja diselesaikan pembentukannya oleh Universtias Muria Kudus akan dijadikan modal dan menjadi acuan pembentukan Posdaya lainnya di berbagai kecamatan dan desa yang ada. Bupati Jepara yang didukung dengan kuat oleh Wakil Bupati secara operasional sangat ingin agar pada awal tahun 2014 kegiatan pengembangan Posdaya segera direalisir, sehingga mulai pertengahan tahun depan Posdaya dapat diisi dengan pelatihan ketrampilan keluarga untuk menghasilkan produksi yang mengutungkan.
Menanggapi masyarakat nelayan yang jumlah dan wilayahnya sangat luas Bupati secara spontan menerima tawaran untuk menanam rumput laut jenis Glasilaria sp yang ditanam di air payau. Tidak itu saja, Bupati menghendaki agar Kabupaten Jepara dapat diberikan sumbangan tidak 10 ton atau kurang dari itu, bahkan siap untuk mengajak rakyatnya menanam bibit rumput laut sampai 25 ton sepanjang 25 ha lahan di pantai Jepara. Bupati menyanggupi, dalam waktu singkat akan mempersiapkan tenaga untuk dilatih ketrampilan pengolahan rumput laut itu. Pengolahan rumput laut akan meningkatkan nilai jual dari produk yang dalam waktu sekitar dua bulan bisa menghasilkan rumput laut sekitar 125 – 150 ton rumput laut basah.
Rumput laut yang ditanam itu akan menjadi tanaman yang subur untuk pengembangan ikan bandeng dan jenis ikan lain yang mudah hidup dalam lingkungan rumput laut. Sekaligus akan menjadi media yang baik untuk memperbaiki kondisi air yang dapat dikembangkan untuk mengaliri lahan bagi pengembangan udang yang menguntungkan. Program rumput laut sekaligus menjadi awal dari usaha perikanan yang diharapkan akan mendapat penanganan yang lebih cermat dan dapat menghasilkan produk yang memberi keuntungan lebih baik untuk upaya pengentasan kemiskinan. Jepara yang masih sangat miskin akan segera bangkit dari lembah kemiskinannya. (Prof. Dr. Haryono Suyono, Ketua Damandiri / Ketua Umum PB Persatuan Wredatama RI)