7.7 C
New York
28/10/2024
Aktual

Berkunjung ke Koperasi SMS dan BTM BiMU, LPDB Harap Kedua Pihak Bisa Saling Bersinergi

LAMPUNG (Pos Sore) — Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM Braman Setyo mengunjungi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sahabat Mitra Sejati (SMS) dan Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Baitut Tamwil Muhammadiyah Bina Masyarakat Utama (KSPPS BTM BiMU) di Bandar Lampung, Kamis (6/2/2020).

Maksud kunjungan yang juga didampingi Direktur Pengembangan Usaha LPDB-KUMKM Iman Pribadi, Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Krisdianto, dan Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Agus Santoso, itu untuk mempelajari dan menganalisis proposal pengajuan pinjaman yang diajukan kepada LPDB KUMKM. LPDB akan menganalisa nilai pinjaman yang diajukan harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Dalam kunjungannya tersebut terungkap pinjaman dana bergulir ini rencananya digunakan untuk membiayai aktifitas nelayan rajungan dan peternakan ayam petelur yang menjadi anggota koperasi BiMU. Dan, jika proposal ini disetujui dana bergulir akan disalurkan kepada koperasi yang selanjutnya disalurkan kepada anggota koperasi.

“Itu sesuai arahan Menteri Koperasi dan UKM yang menyatakan penyaluran dana bergulir dari LPDB hanya melalui koperasi sebagai upaya menumbuhkan koperasi khususnya koperasi sektor riil dan mendorong UMKM melakukan kegiatan usaha dalam wadah koperasi. Jadi pada tahun ini target penyaluran dana bergulir 100% untuk koperasi, dengan perincian 70% kepada koperasi produksi dan 30% kepada koperasi simpan pinjam,” kata Braman, di Bandar Lampung, Kamis (6/2/2020).

Braman menambahkan, kunjungan tersebut juga terkait sinergitas antar koperasi dalam menjalankan kegiatan unit bisnisnya. Karena itu, LPDB KUMKM mulai membidik koperasi-koperasi yang menjadi sasaran penyaluran dana bergulir. Sejak ada instruksi dari menteri, pihaknya aktif berkoordinasi dengan daerah untuk menginventarisasi koperasi-koperasi potensial yang akan dibiayai. Tentu saja dengan cara berkoordinasi dengan Dinas-dinas Koperasi dan UKM.

Luqmanul Hakim Licensing & Governance Relations KSP SMS menyampaikan kunjungan tersebut menambah wawasan dan pengetahuan terkait dengan akses pembiayaan bagi koperasi melalui LPDB. “Sebagaimana kita ketahui bersama bapak Teten Masduki selaku Menteri Koperasi dan UKM menyampaikan pada tahun ini target penyaluran dana bergulir adalah 100% untuk koperasi, dimana 70% kepada koperasi produksi dan 30% kepada koperasi simpan pinjam,” katanya.

KSP SMS sendiri tentu saja menyambut baik program tersebut karena dapat menjadi wadah sinergi antar koperasi dengan skema/pola pembiayaan yang ditetapkan menyesuaikan dengan jenis koperasi dan model bisnis koperasi. Bagaimana bentuk skema kerjasama dengan koperasi BiMU masih dalam pembahasan sambil menunggu permohonan pengajuan pinjaman dana bergulir disetujui.

“Kami dari KSP Sahabat Mitra Sejati mengucapkan terima kasih atas kunjungan ini yang sangat berarti bagi kami menjadi penambah motivasi bagi kami dalam pengembangan tata kelola perkoperasian menuju koperasi yang modern serta semangat untuk selalu berkontribusi positif,” ujarnya.

Sementara itu, Ashanal Huda, Sekretaris BTM BiMU menyebutkan sinergi dengan koperasi lain bukan sesuatu yang baru bagi koperasi tersebut. Termasuk bersinergi dengan sektor real, dalam hal ini dengan PT Siger Jaya Abadi. Perusahaan pengolahan rajungan ini mendapatkan pasokan rajungan dari para nelayan yang menjadi anggota koperasi BiMU.

Karenanya, Koperasi BiMu yang memiliki asset Rp70 miliar ini berharap setelah melihat dari dekat dengan mengunjungi perusahaan Siger ini, LPDB bisa memenuhi proposal pengajuan pinjaman dana bergulir. Karena jika volume pembiayaan aktifitas untuk nelayan diperbesar akan berimbas juga pada kesejahteraan para nelayan.

“Selama ini kan para nelayan baru akan mendapatkan penghasilan setelah produk rajungan kemasan dieksport, baru membayar cicilan pinjaman ke koperasi,” katanya yang mengaku selama dua tahun terakhir ini BiMU membiayai para nelayan hampir Rp2 miliar lebih.

“LPDB sebagaimana arahan Menteri Koperasi meminta koperasi bersinergi dengan sektor real dan itu sudah kami lakukan,” tambahnya. Ia pun berharap ada pendampingan buat para ukm yang menjadi anggota koperasi BiMU agar skillnya meningkat.

Sementara dengan rumah potong hewan juga membutuhkan biaya operasional yang cukup besar di musim-musim tertentu seperti puasa, lebaran, natal, dan tahun baru, yang biasanya permintaan akan daging melonjak. Koperasi akan memberikan pinjaman kepada RPH setelah pengajuan disetujui. Tentu saja RPH tersebut harus menjadi anggota koperasi terlebih dahulu.

Dalam kunjungan tersebut, Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Agus Santoso menyampaikan apresiasinya kepada Koperasi SMS yang para pegawainya ternyata banyak diisi oleh generasi muda, tidak tampak generasi jadul. Ini menandakan, koperasi sudah menjadi pilihan anak-anak muda.

“Jangan malu kalau kerjanya di koperasi. Nanti kalau ditanya calon mertua tidak perlu malu-malu lagi bilang bekerjanya di koperasi. Ini juga sangat menjanjikan. Jangan lagi jadi pekerja kantoran atau pegawai negeri sipil. Itu sudah bukan zamannya lagi,” katanya.

Ia pun meminta koperasi untuk sering-sering bersosialisasi atau memberikan pelatihan kepada generasi muda agar mereka menjadi lebih pahan dan semakin tertarik ikut berkoperasi. Koperasi memang harus bergerak dinamis mengikuti perkembangan zaman sehingga mendapat tempat di hati anak-anak muda.

Kemenkop UKM mendorong generasi milenial untuk mau terlibat aktif memajukan koperasi di tanah air. Seiring dengan perkembangan teknologi, seharusnya memang koperasi diisi oleh anak-anak muda yang produktif dan kreatif. Di sinilah letak tantangan kita bagaimana membuat koperasi menjadi hal yang menarik buat mereka. (tety)

Leave a Comment