JAKARTA (Pos Sore) — Buruh Pelabuhan Kalibaru, Jakarta Utara anggota FSPMI (Federasi Serikat Pekerja Maritim Indonesia), masih tetap semangat menggelar aksi damai di Pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok, sejak turun ke jalan Senin siang (16/9) lalu.
Para peserta aksi, berorasi menuntut Otoritas Pelabuhan agar berlaku manusiawi dan mempekerjakan mereka, setelah menganggur sejak lebih dari 3 tahun.
“Kami menilai Kepala.Otoritas Pelabuhan arogan. Mereka telah menyengsarakan para buruh dan menutup periuk nasi kami,” kata Tobi, Ketua FSPMI Kalibaru didampingi Rajudin, Sekertaris FSPMI Kalibaru.
Para buruh tersebut sebelum tiba di Pos 9, mereka berjalan kaki dari Terminal Truk Kalibaru menuju Pelabuhan Tanjung Priok dikawal petugas kepolisian.
Mereka membentangkan spanduk dan poster, bertuliskan tuntutan mereka yang dianggap telah menyengsarakan para buruh.
“Kami sudah tiga tahun menganggur. Otoritas Pelabuhan tidak merespon penderitaan kami, buruh yang berjumlah sekitar 1200 anggota FSPMI Kalibaru,” tambah Tobi.
Karena itu, para buruh meminta agar dibentuk UUPJ (Unit Usaha Pengerah Jasa Bongkar Muat). Tujuannya agar masyarakat Kalibaru terdampak dari penggusuran perluasan pelabuhan bisa dipekerjakan.
Jika tuntutan mereka yang sudah 3 tahun tidak bekerja, dan belum direaslisasi secepatnya, “maka aksi buruh tetap berlanjut dan akan dilanjutkan ke kantor Dirjen Hubla, Jl Merdeka Barat, Jakarta Pusat (Nur AH)