14 C
New York
27/10/2024
Aktual

Meriah, Silaturahmi dan Halal Bihalal Bubuhan Banjar Sedunia di Museum Nasional Jakarta

JAKARTA (Pos Sore) — Ribuan warga Banjar, Kalimantan Selatan, yang merantau di Kota Jakarta dan sekitarnya, berkumpul di Museum Nasional, Sabtu (20/7) siang. Begitu ramai dan riuh. Museum yang disulap menjadi “pasar terapung” Kalimantan Selatan itu berubah menjadi lautan manusia.

Berkumpulnya warga Banjar sedunia di sini untuk menghadiri Silaturahmi dan Halal Bihalal Bubuhan Banjar Sedunia yang digelar Kerukunan Bubuhan Banjar (KKB). Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Resnawan juga turut hadir dan terlihat begitu antusias menyambut warganya.

“Ini ajang silaturahmi warga Banjar antara yang sedang merantau dan warga dari Banjar. Mereka bertemu di sini, karena banyak warga Kalimantan Selatan yang merantau ke sini, tinggal di wilayah Jabodetabek,” terang Rudy.

Silaturahmi dan Halal Bihalal warga Banjar di Jakarta sudah dilaksanakan dari tahun 2016, lalu pada 2017 muncul ide untuk menampilkan seni budaya Kalsel yang di kemas dalam Banjar Festival.

Dalam ajang silaturahmi tersebut warga Banjar di perantauan bisa menikmati aneka kuliner asal Banjar sekaligus menikmati pertunjukan seni budaya yang dibawa Pemprov Kalsel bersama 13 pemda. Sajian kuliner khas Banjar dan pertunjukan seni budaya tersebut diharapkan dapat mengobati kerindungan warga Banjar di perantauan akan kampung halaman.

Rudy mengatakan, Silaturahmi dan Halal Bihalal Bubuhan Banjar Sedunia menjadi program rutin Pemprov Kalimantan Selatan dalam beberapa tahun terakhir ini. Hanya saja tempatnya yang berbeda-beda. Tahun ini Pemprov Kalsel mengambil lokasi di Museum Nasional Jakarta agar bisa menjangkau lebih banyak pengunjung.

Dalam kegiatan tersebut Pemprov sekaligus mempromosikan potensi destinasi wisata yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan. Seperti tradisi Pasar Terapung dan aneka tarian tradisional. Tujuannya, Kalimantan Selatan makin dikenal masyarakat tidak hanya tingkat nasional tetapi juga dunia.

“Terlebih pada even ini ada banyak duta besar dan perwakilan negara sahabat yang hadir. Saya berharap promosi wisata Banjar efeknya mendunia,” tambahnya.

Senada juga dikemukakan Ketua Panitia Festival Banjar 2019, Dr. Rosiyati  Mh Thamrin. Ia mengatakan acara Silaturahmi dan Halal Bihalal Bubuhan Banjar Sedunia kali ini menjadi rangkaian kegiatan Festival Banjar 2019.

“Ya, warga Banjar perantauan kumpul di sini, melepas kangen, bertemu saudara, teman, kerabat, sahabat sekaligus bernostalgia dengan aneka makanan tradisional Banjar,” jelas Rosiyati.

Pihaknya berharap dengan acara ini warga Banjar yang berada di mana pun tidak terpecah-pecah. Warga Banjar diharapkan tidak menjadi bagian dari pembuat dan penyebar berita-berita hoaks, juga tidak terus terbelah dengan perbedaan pilihan politik.

Warga Banjar di Kalbar juga diharapkan bahu-membahu dengan warga lain untuk mendukung program-program baik yang dibuat oleh Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten di masing-masing tempat tinggal mereka. Selain itu warga banjar juga diharapkan dapat menjaga adat istiadat banjar dan menurunkan pada generasi berikutnya.

Dalam acara Silaturahmi dan Halal Bihalal Bubuhan Banjar Sedunia tersebut ditampilkan kesenian tradisional melawak asli Bapantulan oleh perwakilan dari Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Acara ini biasanya dilaksanakan pada pesta perkawinan.

Bapantul adalah sejenis kesenian seperrti panjat pinang tetapi menggunakan topeng yang lucu dan unik diiringi gamelan tradisional. Bapantul sekaligus merupakan hiburan segar yang jenaka.

Dalam kesempatan tersebut panitia Festival Banjar 2019 juga mengumumkan juara lomba lukis jukung yang dimenangkan oleh Budiman, Ade Fadillah dan Asep Wahyudi.

Rosiyati menambahkan, Festival Banjar 2019 dibagi dalam tiga kegiatan utama. Pertama ekspo potensi Kalsel yang berlangsung selama 3 hari di Museum Nasional, Jakarta. Kedua, Silaturahmi dan Halal Bihalal Bubuhan Banjar Sedunia yang juga digelar di Museum Nasional Indonesia.

“Ketiga, yaitu puncak dari Festival Banjar 2019 diadakan Parade Budaya Banjar dan Dayak Meratus yang digelar area Car Free Day Bundaran Hotel Indonesia pada Minggu, 21 Juli 2019,” tukasnya.

Dengan semangat “Wonderful Kalsel, The Legend of Borneo”, event ini menghadirkan potensi pariwisata, ekonomi kreatif dan investasi di Kalsel. Rosiyati berharap even ini mampu menarik perhatian tidak hanya di tingkat nasional namun hingga mancanegara.

Dalam Festival Banjar 2019, warga Banjar juga menyerukan tagar #SaveMetarus. Ini adalah gerakan moral warga Banjar untuk menyelamatkan wilayah pegunungan Meratus dari penggusuran dan pemanfaatan wilayah hutan adat untuk kegiatan pertambangan dan perkebunan oleh pihak perusahaan. (tety)

Leave a Comment