POS SORE – Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Tri Wahyudi Saleh mengungkapkan pihaknya akan terus melakukan operasi pasar (OP) menggunakan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) ke seluruh Indonesia.
Operasi Pasar CBP menurut Tri sebagai Kegiatan Ketersidiaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) telah menggelontorkan 190 ribu ton beras medium dengan rata-rata perhari mencapai 2.000 – 3.000 ton beras.
Ia berharap target OP CBP sebesar 15.000 ton per hari dapat dicapai saat musim paceklik yang diperkirakan harga beras akan meninggi.
Tri Wahyudi Saleh menjelaskan, kegiatan seperti ini juga telah dilakukan serentak oleh Bulog Divisi Regional seluruh Indonesia pada tanggal 3 Januari 2019 lalu sebagai antisipasi terjadinya kenaikan harga beras pada awal tahun 2019. Operasi Pasar serupa yang dilakukan Perum Bulog selama 2018 terbukti mampu meredam gejolak harga beras dan efektif menekan inflasi.
“Kami sadar, bahwa keberhasilan menjaga ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga beras medium di setiap daerah akan tercipta bila dilakukan secara bersama dengan dukungan seluruh pihak, terutama dari Pemerintah Daerah, Dinas terkait, Aparat terkait dan para pelaku pasar.” tegas Direktur Operasional dan Pelayanan Publik, Tri Wahyudi Saleh, Jumat (15/3).
Dalam pelaksanaan Kegiatan KPSH ini, BULOG melibatkan banyak pihak mulai dari Pemda melalui Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan ataupun yang membidangi di tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pangan maupun pengecer di pasar tradisional, retail modern, jaringan Sahabat Rumah Pangan Kita (RPK), sinergi BUMN serta melalui Distributor.
Bulog juga bekerjasama dengan Satgas Pangan POLRI dan Jajaran Kementerian Perdagangan RI untuk melakukan pengawasan dalam pelaksanaan KPSH beras medium ini.
Sejauh ini Kementerian Perdagangan telah menugaskan Bulog untuk melanjutkan kegiatan KPSH melalui surat Menteri Perdagangan RI tanggal 2 Januari 2019 yang ditujukan kepada Dirut Perum BULOG dengan ketentuan harga beras af gudang untuk wilayah 1 (Jawa, Lampung, Sumsel, Sulawesi, NTB, Bali) sebesar Rp. 8.100/kg.
Untuk wilayah 2 (Sumetera kecuali Lampung dan Sumsel, Kalimantan, NTT) sebesar Rp. 8.600/kg, dan wilayah 3 (Maluku dan Papua) sebesar Rp. 8.900/kg dengan harga jual maksimal sesuai HET masing-masing wilayah.
Tri Wahyudi Saleh menjelaskan, stok beras Bulog saat ini secara nasional lebih dari 1,89 juta ton, gudang-gudang BULOG di seluruh Indonesia siap menyalurkan stok tersebut bila sewaktu-waktu dibutuhkan pemerintah baik untuk bencana alam maupun untuk Operasi Pasar CBP guna stabilisasi harga, juga menjaga stok dalam rangka HBKN (Hari Besar dan Keagamaan Nasional) menjelang Puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2019.
“Dengan stok yang cukup besar, artinya BULOG siap menjaga 3 pilar ketahanan pangan Nasional yakni Pilar Ketersediaan, Keterjangkauan, dan Stabilisasi”, tegas Tri. (aryo)